Tuesday 10 April 2012

#26 Dark Hunter : Dark Hunter #3 - Dance With The Devil by Sherrilyn Kenyon


“Aku ke sini untuk menjemput mawarku, kalau dia bersedia pulang bersamaku. (Zarek of Moesia – p. 435)

Astrid, putri bungsu Dewi Keadilan Yunani, diutus untuk menentukan nasib seorang Dark Hunter. Selama ini, Astrid tidak pernah memberikan keputusan tidak bersalah kepada Dark-Hunter yang dinilainya, terutama setelah tugas terakhirnya yang hampir membuatnya terbunuh. Astrid juga sudah mati rasa, sehingga ia tidak ingat kapan terakhir kalinya ia menangis atau tertawa. Dan kondisi inilah yang ia alami sejak ia memutuskan untuk menjadi hakim.

Zarek of Moesia dianggap sebagai Dark Hunter yang paling berbahaya. Ia tidak mau mengikuti perintah, dianggap bengis dan sinting oleh rekan-rekannya. Sejak kecil, keberadaannya sebagai budak tidak diinginkan oleh siapa pun juga, sampai akhirnya ia dihukum mati karena kejahatan yang tidak dilakukannya. Akibatnya, Zarek memendam amarah, kepedihan, sekaligus kesedihan di dalam dirinya. Dalam benaknya, ia masih menganggap dirinya seorang budak, dan tidak pernah memercayai siapa pun, termasuk dirinya sendiri.

Sampai akhirnya Zarek bertemu dengan Astrid yang mampu mengguncang dunianya. Tanpa disadari, ia perlahan mulai membuka diri kepada wanita yang telah menerimanya dengan apa adanya itu. Di lain pihak, Astrid yang mampu menembus ke dalam hati Zarek, merasakan kepedihan Zarek dan itu membuatnya ingin membantu Dark Hunter itu dengan setulus hati. Hati Astrid yang sudah lama mati mulai merasakan berbagai emosi lagi, dan semua itu karena Zarek. Mampukah Astrid menaklukkan sekaligus menyembuhkan binatang buas yang terluka di dalam diri Zarek? Dan apakah Zarek akhirnya mampu memercayai Astrid untuk membantunya meraih kebahagiaan dan kebebasan?

^^^^^^^^^

Pengalaman dan tindakan masa lalulah yang merekayasa diri kita saat ini.  

Abadi sebagai salah satu dari anggota Dark Hunter menjadi Zarek seorang Dark Hunter yang sadis, pembangkang, dan terkenal dingin. Sedingin tempat tinggal sekaligus tempat pengasingannya selama sembilan ratus tahun, Alaska.

Pada kehidupan yang terdahulu, Zarek merupakan seorang budak yang bertugas menerima hukuman bila saudaranya berbuat salah. Ya... selain budak, Zarek adalah seorang anak haram dari seorang penguasa terkenal di era Yunani Kuno. Cambukan, tendangan, cacian, dan segala bentuk penindasan telah dirasakan Zarek sejak usia kecil. Bahkan ketika meninggal pun, dirinya meninggal dalam kondisi mata buta, kaki pincang, sekujur badan penuh luka serta dilempari batu akibat kesalahan yang pernah diperbuatnya.

Hidup yang tak pernah ramah, menjadikannya sosok yang tak kalah menyeramkan setelah ia menjadi Dark Hunter. Dengan panjangnya daftar kesalahan, membuat Zarek menjadi seorang pesakitan. Zarek menunggu keputusan final dari hakim yang ditugaskan kepadanya tanpa ia ketahui, Astrid.

Berhari-hari Astrid bersama Zarek, dirinya menemukan kejutan di luar dugaan atas diri Zarek. Bahkan mereka memiliki satu buku favorit, yang tentu saja tak ingin diakui Zarek. Pelan-pelan Astrid mulai mengetahui cerita kehidupan Zarek di masa lalu.

"Tidak, Princess. Hanya orang-orang yang punya uang dan kekuasaan yang punya pilihan. Sedangkan yang lain, kebutuhan dasar mendiktekan apa yang harus kami lakukan untuk bertahan." (p. 180)

Suatu ketika, Zarek tiba-tiba diserang oleh musuh lamanya Thanatos. Pertarungan sengit itu membuat kediaman Astrid hancur total serta Astrid menjadi sasaran berikutnya dalam pertarungan itu. 

 "Mati itu mudah. Hidup yang susah." (p. 292)

Menyadari Thanatos akan tetap mengejar Astrid, Zarek meninggalkan Astrid di kabin bawah tanahnya bersama Simi, iblis peliharaan Acheron. Zarek sendiri pergi menghadapi Thanatos. Setelah pertarungan itu berakhir dan keputusan final terhadap keberadaan Zarek di dunia telah dijatuhkan, Astrid pun pergi kembali ke Olympus dengan membawa setengah hatinya.
"Bagaimana aku bisa tertawa kalau aku tidak punya hati?" (p. 435)

^^^^^^^^^

Buku ini adalah buku ketiga dari serial Dark Hunter. Sebagaimana cerita Dark Hunter yang lain, cerita ini pun memiliki alur yang sama dan dapat ditebak akhir ceritanya. Namun, cerita tentang latar belakang Zarek sebelum menjadi Dark Hunter cukup menarik perhatian. Menggambarkan bagaimana pengalaman masa lalu terutama sewaktu kecil membentuk sosok manusia pada saat ia dewasa. Betapa benarnya salah satu ungkapan dari Dorothy Law Nolthe,  

Jika anak dibesarkan dengan Celaan, ia belajar Memaki
Jika anak dibesarkan dengan Permusuhan, ia belajar Berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan Cemoohan, ia belajar Rendah Diri
Jika anak dibesarkan dengan Penghinaan, ia belajar Menyesali Diri

Hidup Zarek setelah ia menjadi Dark Hunter, ia selalu saja memancing pertarungan, bersikap kasar, melanggar peraturan, dan anti sosial. Saat ia bertemu dan jatuh cinta pada Astrid, ia selalu menarik diri dari Astrid karena Astrid keturunan para dewi sementara dirinya hanya seorang budak.

Bicara tentang cover... saya suka dengan cover terbitan Dastan ini. Sosok seorang cowok berkaos hitam dengan jaket hitam sebagai pelengkap. Ditambah dengan latar gedung yang dipenuhi cahaya lampu  pada malam hari dan tak lupa butiran salju yang jatuh turun dari langit. Dan... saya suka dengan sosok cowok yang ditampilkan hanya setengah wajahnya. Rahang bawahnya cukup kokoh. Saya suka. batting eyelashesbatting eyelashesblushingblushing 

Judul Saduran : Berdansa Dengan Iblis
Pengarang : Sherrilyn Kenyon
Penerbit : Dastan Books
Halaman : 456
Serial : Dark Hunter #3
Kategori : Paranormal Romance
ISBN : 9786029267242 
Rating : untuk Zarek, Dark Hunter yang penuh kepahitan.

1 comment:

  1. Novel bergenre supranatural emang selalu bisa dijadikan pilihan untuk waktu luang.

    ReplyDelete

Terima kasih telah berkomentar. Komentar sengaja dimoderasi untuk menghindari spam.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...