"Aku bergelung, membuat tubuhku menciut, berusaha menghilang sepenuhnya. Kubungkus diriku dalam keheningan, kuputar-putar gelang yang bertuliskan GANGGUAN MENTAL." (p. 380)
Buku penutup dari trilogi Hunger Games ini membuat saya tak ingin membacanya karena jika buku ini tamat dibaca maka kisah Katniss, cewek paling mantap disejagat raya ini pun akan selesai. Padahal saya sudah dibuat begitu penasaran pada ending yang gregetan di buku kedua.
Katniss berhasil diselamatkan oleh Haymitch dan Plutarch Haevensbee dari arena Quarter Quell menuju Distrik 13. Distrik 13 selama ini yang dikabarkan telah hancur total dan tidak memiliki kehidupan apa pun ternyata hanya berhirbenasi,. Mereka bergerak di bawah tanah dan sekarang telah siap dengan segala peralatan dan personil untuk menyerang Capitol dengan pimpinan seorang presiden wanita bernama Coin. Distrik 12 sendiri telah hancur lebur diserang Capitol pasca Quarter Quell, sementara penduduk yang selamat bergabung ke Distrik 13.
Di Distrik 13 Katniss sebagai simbol pemberontakan diajak bergabung untuk menyerang Capitol. Katniss sendiri memang punya maksud untuk menyerang Capitol khususnya Presiden Snow yang dianggapnya telah membunuh Peeta. Tepat saat Katniss mengira Peeta telah tiada, Peeta muncul di televisi melakukan wawancara dengan Caesar Flickerman, pembawa acara Hunger Games. Sayangnya Peeta kini telah berpihak pada Capitol.
Penyerbuan ke Capitol telah dipersiapkan dengan matang oleh para petinggi Distrik 13. Sebagai Mockingjay jelas Katniss tak akan diizinkan turun ke garis depan. Jika Katniss meninggal siapa yang akan mengobarkan semangat para pemberontak? Maka diatur jugalah kegiatan propaganda yang menggambarkan Katniss seolah-olah menyerang Capitol. Tapi bukan Katniss namanya jika ia duduk tenang-tenang di Distrik 13. Dia memaksa ikut pasukan datang ke distrik yang lain. Propaganda itu berhasil. Distrik-distrik yang semula berjuang sendiri-sendiri kini mulai bersatu padu.
Meski tampil sebagai sosok Mockingjay yang tegar, kuat dan berambisi, jauh di dalam dirinya Katniss masih mencemaskan keadaan Peeta. Hingga akhirnya ia berkesempatan untuk bertemu dengan Peeta. Bukannya memeluk Katniss, Peeta malah berusaha keras mencekik leher Katniss.
Ah Peeta... Melihat sosoknya di Mockingjay ini saya jadi teringat pada para remaja pelaku bom bunuh diri yang marak beberapa tahun lalu. Mereka menjalani brain wash dan melakukan segala hal diluar kendali mereka. Katniss saat ini bagi Peeta adalah seorang mutt (makhluk jadi-jadian hasil rekayasa Capitol) dan bermaksud untuk membunuhnya. Duh ya... Malang banget liat Katniss. Berhasil melihat Peeta dengan mata kepalanya sendiri, eh ternyata si Peeta malah nggak senang melihatnya.
Peeta dibawa ke Distrik 13, diborgol, dan diawasi segala gerak-geriknya. Setiap hal yang menyangkut Katniss dilarang untuk dibahas dengannya. Karena setiap mendengar nama Katniss, ia langsung berubah beringas dan berusaha menyerang siapa saja yang ada didekatnya. Satu-satunya orang yang bisa mendekati Peeta adalah Delly. Teman mereka saat di Distrik 12 dulu.
"Jika dia membumbui cerita tentangku agar jauh lebih baik, aku menghargai usahanya. Sejujurnya aku butuh sedikit bumbu itu." (p. 262)
Dua jempol untuk trilogi ini. Ditutup dengan ending yang tak dipaksakan meski ada banyak tokoh yang dikisahkan mati, tapi bukankah seperti itulah perang. Mengorbankan banyak nyawa tak bersalah demi sebuah tujuan yang terkadang hanya kepentingan pribadi.
Romannya tepat, tidak terlalu menye-menye. Katniss sebagai tokoh sentral diantara Gale dan Peeta pun tak aji mumpung. Mumpung gak ada Peeta, flirting dengan Gale. Mumpung gak ada Gale, flirting dengan Peeta. Gak ada sama sekali. Gale dan Peeta pun sama-sama sosok yang setara. Sama-sama punya andil dalam hidup Katniss. Sama-sama tepat untuk Katniss. Satu-satunya kesalahan pada sosok yang tak terpilih hanyalah karena masalah waktu. Ia datang pada waktu yang tak tepat. Right person, wrong time.
"Katniss akan memilih orang yang menurutnya tanpa keberadaan pria itu tak sanggup membuatnya bertahan hidup." (p. 356)
Pic taken from here |
Judul : Mockingjay
Penulis : Suzanne Collins
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 432 halaman
Serial : Hunger Games Trilogy #3
Kategori : Young Adult
ISBN : 9789792278439
Rating : 5 dari 5 smileys untuk Katniss, si gadis pemberontak yang pantang menyerah
waaaa putri kasi 5 hehe. aku kasi 3 doang hehe
ReplyDeleteWeww.. 5 bintaang.. hohohohh
ReplyDelete@ Mei dan Alvina : Hehe... iya aku ngasih lima bintang karena ngerasa endingnya emang tepat dan cerita romannya nggak menye-menye...
ReplyDeleteEndingnya bikin nyesek... adiknya mati, dan menurutku itu sama percumanya dengan dia menggantikan adiknya untuk ikutan Hunger Games yang ke 74.
ReplyDeleteRoman nya sih bener ga menye2, tapi bener2 sengaja ga dimenye2in. Akhirnya yang terlihat dipaksakan untuk ga menye2 setelah dari awal dihujani dengan narasi2 perasaan Katniss yang justru menye2 banget, dan galau abis karena Peeta
Ending yang menurutku tidak bagus, nyesek dan dipaksakan.
ReplyDeleteTidak bagus dan nyeseknya adalah kenapa si adik Katniss mati, padahal awalmula adanya Hunger Games dalam hidupnya adalah ketika dia menggantikan Prim untuk Hunger Games 74. dan ketika Prim mati, semua itu sia2, tidak sesuai dengan tujuannya.
Dipaksakan - ketika roman menye2....Akhir yang sengaja tidak menjelaskan menye-menyenya dia dalam memilih dua lelaki itu. Tapi dari awal sampai akhir dipenuhi rasa galaunya Katniss dan menye2nya dia, eh justru di akhir malah ga dijelasin perasaannya. Disini terlihat dipaksakan utk tidak menye2 dan tidak konsisten.
buku yang jadi penutup dari The Hunger Games series, bagus tapi aku kurang suka jalan ceritanya yang galau...
ReplyDeleteEndingnya buat aku oke banget, cuma porsi buat Peeta itu lhooo.... *gak terima* Keadaan Katniss yang uring-uringan juga bikin novel ini agak sepi di tengah tapi oke di akhir...
Tapi saya tetep suka dengan the hunger games trilogy :')
nyari buku yang pernah dibaca dari smua reviews list yang sama cuma seri hunger games ini aja hahahahahahahha
ReplyDeletekalo dari segi roman yang katanya menye , iya sih emank nyebelin baca bagian roman ny d buku trakhir ini, knapa ga dbikin tragis aja skalian dua dua nya mati , sebel abis sama katnis si ga konsisten hahahahahahaha
btw gw masih ngebayangin haymitch sbener ny kayak gmana yah , kalo menurut gw hay yg diimajinasi gw ga sama kayak si hay yg d felm