Tuesday 24 January 2012

#13 Remember When by Winna Efendi




Judul : Remember When

Pengarang : Winna Efendi

Penerbit : Gagas Media

Jumlah Halaman : 260 halaman

Kategori : Young Adult

2012 Reading Challenge :

  • Goodreads #4
  • Romance Reading Challenge #3

“Love is a tiny elf dancing a merry little jig, and suddenly he turns to you with a machine gun.” (Unknown – p. 123)



Sinopsis

Bagi kita, senja selalu sempurna; bukankah sia-sia jika menggenapkan warnanya? Seperti kisahmu, kau dan dia, juga kisahku, aku dan lelakiku. Tak ada bagian yang perlu kita ubah. Tak ada sela yang harus kita isi. Bukankah takdir kita sudah jelas?

Lalu, saat kau berkata, "Aku mencintaimu", aku merasa senja tak lagi membawa cerita bahagia. Mungkinkah kata-katamu itu ambigu? Atau, aku saja yang menganggapnya terlalu saru?

"Aku mencintaimu," katamu. Mengertikah kau apa artinya? Mengertikah kau kalau kita tak pernah bisa berada dalam cerita yang sama, dengan senja yang sewarna?

Takdir kita sudah jelas. Kau, aku, tahu itu.

Rating
 untuk kenangan jaman putih abu-abu

Review

Entah kenapa saya selalu saja skeptis bila sudah berurusan dengan penulis lokal. Bukan tidak menghargai produk dalam negeri namun terkadang cerita yang ditampilkan oleh para penulis lokal terlalu mengikuti gaya penulis di luar sono sehingga terkadang terkesan ganjil dan terlalu dipaksakan. Singkatnya terlalu kebarat-baratan.


Namun saya angkat jempol pada novel ini. Cerita yang ada dinovel ini masih lumayan kental Indonesianya. Ya... cerita lama tentang kisah kasih jaman SMU yang kemudian masih terbawa hingga masa kuliah... Cerita tentang persahabatan dan tentu saja cinta diantara Gia, Freya, Adrian, Moses ditambah dengan kehadiran Erik yang cukup menyegarkan suasana. Cerita yang berawal dari cinta dan persahabatan yang kemudian dipermanis dengan konflik saat tokoh-tokohnya mulai mempertanyakan cinta pada pasangannya ketika secara tidak sengaja cinta yang lain datang tanpa diminta.


Ceritanya cukup ringan dan dengan gaya penceritaan dari sudut pandang kelima tokohnya membuat perasaan para tokohnya terasa lebih dalam. Dan cukup membuat saya mengenang kembali masa-masa SMU belasan tahun yang lalu itu. Ya... seperti kata orang, masa SMU adalah masa yang tidak akan pernah terlupakan. 

Yang membuat saya kecewa, kenapa sih mesti ada cerita "sex before married"-nya meskipun porsinya tidak banyak. http://www.smileycodes.infoCerita sex before married sepertinya cukup sering menjadi konsumsi para penulis lokal. Sehingga terkesan sebuah cerita tidaklah sempurna tanpa adanya sex before married yang biasanya merujuk pada tingkat sosial dan tingkat pergaulan para tokohnya. Semakin sering atau semakin muda umur saat tokoh tersebut melakukan sex before married untuk pertama kalinya, maka semakin populer dan semakin kaya serta semakin gaul-lah tokoh tersebut. Biasanya seperti itu...

Hal lain yang membuat saya kecewa adalah jumlah halaman yang saya rasa terlalu tipis... Terlalu cepat selesai saat membacanya... http://www.smileycodes.infohttp://www.smileycodes.infohttp://www.smileycodes.info 

Oh... sedikit tentang sang pengarang : jumpai dia di http://winna-efendi.blogspot.com/ atau ikuti kicaunya di @WinnaEfendi

12 comments:

  1. aku juga lumayan suka sama buku ini, tokoh utama yg aku benci aku dapatkan dr bukunya Winna, hehehhe

    ReplyDelete
  2. @Putri.... baca Kenangan Abu-abu nggak? novel ini kan repackage dari novel itu, apakah sama nggak alurnya?

    @Sulis.... juga udah baca Kenangan Abu-abu atau langsung yg remember when ini?

    ReplyDelete
  3. Udah lama aku pengen baca tapi kok dicari2 buku ini uda abis stoknya :(

    ReplyDelete
  4. @Sulis : penggemar Winna Efendi yah??? Bukunya yang lain juga baugs gak???

    @Ijul : nggak tau juga mas... soalnya diriku nggak pernah baca yang Kenangan Abu-Abu... Tapi klo liat di Goodreads katanya cuma ganti judul ma cover doang... Berarti isinya sama kan???

    @Okeyzz : Susah ya nyarinya??? Aku kemarin juga iseng pas ke Gramedia Ternate nanya buku ini... Eh, nggak taunya ada...

    ReplyDelete
  5. winna efendi sepertinya bagus kalo nulis cerita cinta seperti ini....

    sedih sih baca sinopsisnya.
    beberapa orang g paham, saat mereka bilang : aku mencintaimu, dan apa konsekuensinya..

    tapi memang menurut dewi lestari, human are built for drama, while orang utan will always be orangutan.

    ReplyDelete
  6. aku suka dengan kata-kata ini "Takdir kita sudah jelas. Kau, aku, tahu itu".

    Masa putih abu merupakan masa yang paling menyenangkan.

    ReplyDelete
  7. aku baru aja baca buku ini. suka dengan gaya bahasa Winna Efendi. buku terbarunya unforgettable . review donk :)

    ReplyDelete
  8. Makin penasaran dgn karya Winna Effendi.
    Bener juga sih, kadang saya merasakan hal yg sama dgn penulis lokal. Kadang mikir, jangan-jangan akunya yg kolot atau jadul, shg nggak sreg dgn gaya ceritanya.

    Duh, kapan bisa baca dan ngereview serajin Putri ya ;)

    ReplyDelete
  9. saya belum pernah baca buku ini. tapi ketika baca resensi ini. membuat hati saya jadi menginginkan untuk membaca buku ini.. :3
    ternyat banyk sekali ya penulis indonesia yg bukunya bagus bagus... kagum deh. :3

    ReplyDelete
  10. Aku udah baca buku ini kak!
    Bukunya menarik, aku suka jalan ceritanya.
    Sebenarnya simple, cuma cara Winna Efendi membawakan buku ini hebat :)

    ReplyDelete
  11. Aku juga suka bukunya Winna Efendi yg ini. Terkesan complicated perasaanku saat baca. Kadang ikut seneng, ikut sedih, ikut sebel juga ada. Endingnya nggak mudah ditebak.

    Apalagi sekarang mau di-film kan jadi penasaran apakah visualnya lebih baik dari novelnya atau nggak :D

    ReplyDelete
  12. Ini buku Winna yang pertama kali saya baca dulu. Tadinya saya kira kebetulan aja dapet cerita yang mengusung tema friendship vs love. Eh ternyata kayaknya Winna emang suka banget nulis tema begitu. Nggak semua bukunya sih, tapi contoh lainnya seperti Ai dan Refrain.
    Novel ini bisa dinikmati dengan mudah, baik oleh kalangan remaja itu sendiri mau pun yang dewasa. Plotnya mengalir baik meski hubungan antar tokoh cukup complicated. :)

    ReplyDelete

Terima kasih telah berkomentar. Komentar sengaja dimoderasi untuk menghindari spam.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...