Menutup buku kedua dari trilogi Hunger Games ini saya langsung ingat pada ungkapan terkenal milik mantan presiden pertama Indonesia, Soekarmo. "Berikan aku 1000 orang tua niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia."
Di Distrik 12 sendiri, keadaan masih relatif aman. Katniss dan Peeta pun pindah ke Desa Pemenang. Keadaan mereka memang relatif jauh lebih bagus dibandingkan saat Katniss belum menjadi pemenang Hunger Games, tapi Katniss mulai gundah. Ia merasa seperti mengkhianati Gale yang begitu baik padanya sekaligus merasa tidak nyaman saat dekat dengan Peeta. Di tengah-tengah kegundahan itu mendadak ia kedatangan tamu penting. Presiden Snow. Sang Presiden berkunjung ke rumahnya dan mulai memberikan ancaman terselubung kepada Katniss atas tindakan diakhir Hunger Games kemarin.
Katniss dan Peeta pun kembali ke arena. Ada permainan lain yang harus dimenangkan. Sebagai sebuah tradisi yang semakin memberikan rasa tidak aman kepada warganya, disela-sela Hunger Games diadakan sebuah permainan bernama Quarter Quell yang pada intinya semua pemenang Hunger Games yang masih hidup kembali bertanding di arena Hunger Games. Katniss mulai membulatkan tekadnya untuk menyelamatkan hidup Peeta, karena keadaannya sendiri sudah tidak aman akibat ancaman Presiden Snow.
"Mimpi-mimpi burukku biasanya tentang kehilangan dirimu. Aku baik-baik saja setelah aku sadar kau ada di sini." (p. 100)
Sulit bagi Katniss untuk menentukan siapa lawan siapa kawan di Quarter Quell. Ada banyak orang yang tak layak lagi ikut bertanding namun terpaksa harus bertanding. Orang-orang yang berusia rata-rata jauh diatas ia dan Peeta. Ada yang sudah rabun, ada pecandu morfin, ada yang badannya begitu ringkih, namun semua memiliki kemampuan yang patut diacungi jempol.
Di arena permainan, tantangan dan hambatan yang dialami para peserta jauh lebih mengerikan dibandingkan yang mereka hadapi di Hunger Games. Tak ada lagi peralatan pendukung hidup kecuali yang bisa digunakan sebagai senjata. Mereka semua bertahan hidup hanya mengandalkan pengetahuan yang mereka miliki tentang alam liar. Ketika akhirnya Katniss mulai percaya pada satu orang yang menurutnya bisa diandalkan untuk membantunya ia malah mendapati dirinya diserang hingga tak sadarkan diri. Saat bangun, ia tak lagi berada di hutan arena permainan, melainkan berada di ranjang rumah sakit dengan kedua tangan terikat kuat dan Peeta tak ada bersamanya.
"Mereka bisa memompakan apa pun yang mereka mau ke lenganku, tapi butuh lebih dari sekedar tabung untuk membuat orang mau bertahan saat keinginannya untuk hidup sudah pupus." (p. 418)
Suzanne Collins menutup cerita kedua ini dengan begitu apik. Benak pembaca langsung dipenuhi apa yang terjadi dengan Katniss, Peeta, dan Distrik 12 selanjutnya. Saya pun menutup buku ini dengan tatapan tidak percaya seraya berkata "Hah? Habis? Mana lanjutannya ini? Masa gantung gini ceritanya?"
Di awal cerita saya sempat bermaksud berhenti saja membaca buku ini karena mulai tampak tanda-tanda cinta segitiga yang menye-menye yang bakalan berakhir dengan "cinta ditolak dukun bertindak, cinta diterima dukun merana." Dan memang.... saya salah. Ketegangan ala Hunger Games masih berlangsung di buku kedua ini. Dan... seperti yang terjadi pada buku pertama, saya tak sabar untuk membaca buku ketiganya... Tapi... yang sedikit menganggu benak saya, buku pertama dan buku ketiga tak memakai judul sadurannya, kenapa buku kedua ini harus ada judul sadurannya??? Meskipun judul sadurannya benar-benar tepat
Judul : Catching Fire
Judul Saduran : Tersulut
Penulis : Suzanne Collins
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Serial : Hunger Games Trilogy #2
Kategori : Young Adult
ISBN : 9789792259810
ISBN : 9789792259810
Rating : 4 dari 5 smileys untuk Katniss, sang gadis pemberontak
PS : Proyek Baca Bareng OceMei... Review OceMei untuk Catching Fire bisa dilihat blognya OceMei's Little World
Seri HG fav-ku :)
ReplyDeleteEndingnya buat gregetannnnnn~
ReplyDeleteAku baru mau baca Mockingjay.. kalo mau baca bareng, aku diajak yaa :D
ReplyDeleteTerfavorit diantara buku2 serial THG. Musti cepet2 baca Mockingjay!!
ReplyDeletesuka deh ama CF :)
ReplyDelete@ sulis : berhubung belum selesai baca serialnya jadi belum bisa mutusin mana yang paling favorit...
ReplyDelete@ ocemei : gregetan abis mei... nanggung banget sih...
@ alvina : sip... ayo dibaca bareng biar berkurang timbunannya... Hihihi....
@ mbak nana : wah... ada apa sih mbak sama Mockingjay??? penasaran jadinya...
@ mas texar : hehe.... susah emang untuk nggak suka sama buku ini...
Filmnya juga keren banget ya! Buku ini favorit gw dari trilogi Hunger Games. So glad the movie turns out to be as amazing as the novel...!
ReplyDeleteSerial hunger games yang kubaca ulang setelah Harry Potter :) love it si much! Terutama Katniss and Peeta :)
ReplyDeleteaduh baca review ini jadi makin mupeng pengin baca catching fire. sampai sekarang belum baca soalnya. cuma punya hunger games aja :'(( masalah cinta segitiganya itu sebenernya aku lebih suka katniss sama gale sih. tapi karena belum baca novelnya jadi gak tau apa akhirnya katniss sama peeta :)
ReplyDelete