Judul : Perfect Chemistry
Serial : Perfect Chemistry #1
Penulis : Simone Elkeles
Penerbit : Walker & Company, April 2010
Tebal : 368 halaman (ebook)
Genre : Young Adult
eISBN : 978-080-2720993
Lokasi Cerita : Chicago, Illinois US
Hidup memberi Brittany Ellis banyak kelebihan. Wajah cantik, uang melimpah dari orangtuanya, ketenaran di sekolah, kapten tim cheerleaders, punya pacar yang juga kapten tim olahraga disekolah mereka. Sementara hidup malah memberi Alejandro "Alex" Fuentes banyak kekurangan. Masa depan kelam, anggota gangster Latino Blood, hidup pas-pasan bahkan bisa dibilang miskin, imigran dari Meksiko, dan bakal didepak dari tahun terakhirnya disekolah jika ia berbuat sedikit saja keonaran disana.
Ya... begitulah hidup. Memberi banyak kelebihan di satu sisi, dan meletakkan kekurangan di sisi lain. Kelebihan dan kekurangan itu bagaikan dua sisi yang bertolak belakangan namun berada dalam satu koin bernama kehidupan pada setiap makhluk hidupnya. Tak terkecuali bagi Brittany dan Alex.
Alex menyimpan banyak kelebihan dibalik sosok badboy-nya. Pintar, bertanggung jawab atas keluarga yang hanya terdiri dari ibu dan dua adiknya. Sementara Brittany menyembunyikan cerita kelam tentang keluarganya dibalik sosok sempurnanya. Ayah yang tak peduli pada keluarga dan hanya menjadikan rumah sebagai rest area, ibu yang selalu kristis pada setiap hal dalam diri Brittany dan berpura-pura segalanya baik-baik saja, kakak yang penderita cerebral palsy, dan pacar yang selalu berusaha untuk berhubungan intim dengannya.
Kelas Kimia Ms. Peterson aliasa Ms. P menyatukan mereka. Well... Kimia itu tak melulu soal reaksi ion positif-negatif saja kan? Pasti ada reaksi-reaksi kimia lainnya kan?
Ide ceritanya sederhana. Bad boy jatuh cinta pada beauty queen. Ada kesenjangan besar diantara mereka. Termasuk masalah ekonomi. Tapi karena mengambil PoV dari kedua tokoh utama membuat buku ini terasa berbeda. Masing-masing tokoh punya pemikiran, tindakan dan gaya bicara yang khas. Dan itu juga yang membuat karakter keduanya lebih kuat. Kekuatan karakter Brittany tampak dari caranya memperlakukan kakaknya yang diceritakan secara detil sehingga tidak terkesan numpang lewat dan melalui tekad Alex agar keluarganya terlepas dari bahaya Latino Blood meski nyawanya menjadi taruhan.
Sayang, ending cerita terlalu cepat dan kurang mengigit. Konflik yang sejak awal cerita dibangun dengan baik rasanya tak rela diakhiri dengan cara "masa gitu doang sih?" Seandainya endingnya bisa dibuat lebih baik lagi.
Saat mulai membaca buku ini saya sebelumnya menonton film remaja yang mirip dengan cerita buku ini. Bad boy yang dipertemukan dengan smart girl di proyek sekolah mereka. Judulnya "Prom" yang dibintangi oleh Aimee Treegarden dan Thomas McDonell. Kemiripannya bisa dibilang hampir 100%. Sama-sama cewek berambut pirang. Sama-sama cowok Latin dengan motor kesayangan mereka. Sama-sama terjebak dalam satu proyek sekolah ditahun terakhir mereka.
Buku ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Penerbit Terakota (sayangnya penerbitnya sudah tutup, sehingga kelanjutan terjemahan serial ini menjadi tidak jelas) pada Juli 2011 dengan tebal 452 halaman.
Favorite qoutes dalam buku iniyang paling tepat untuk menggambarkan isi buku ini adalah
Sayang, ending cerita terlalu cepat dan kurang mengigit. Konflik yang sejak awal cerita dibangun dengan baik rasanya tak rela diakhiri dengan cara "masa gitu doang sih?" Seandainya endingnya bisa dibuat lebih baik lagi.
Saat mulai membaca buku ini saya sebelumnya menonton film remaja yang mirip dengan cerita buku ini. Bad boy yang dipertemukan dengan smart girl di proyek sekolah mereka. Judulnya "Prom" yang dibintangi oleh Aimee Treegarden dan Thomas McDonell. Kemiripannya bisa dibilang hampir 100%. Sama-sama cewek berambut pirang. Sama-sama cowok Latin dengan motor kesayangan mereka. Sama-sama terjebak dalam satu proyek sekolah ditahun terakhir mereka.
Buku ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Penerbit Terakota (sayangnya penerbitnya sudah tutup, sehingga kelanjutan terjemahan serial ini menjadi tidak jelas) pada Juli 2011 dengan tebal 452 halaman.
Favorite qoutes dalam buku iniyang paling tepat untuk menggambarkan isi buku ini adalah
"We're actors in our lives, pretending to be who we want people think we are."
@ Halmahera
24031203
Hore.. review #100
ReplyDeleteaku dah punya kelanjutannya tapi masih malas buat baca. coba ada yang terjemahkan ya