Tuesday 28 February 2012

#19 If I Stay #1 - If I Stay by Gayle Forman

 

“Pacar itu kata yang tolol. Aku tidak tahan menyebut ibumu seperti itu. Maka kami menikah , jadi aku bisa menyebutnya 'istri'.” (Dad – p. 72)

Mia memiliki segalanya: keluarga yang menyayanginya, kekasih yang memujanya, dan masa depan cerah penuh musik dan pilihan. Kemudian, dalam sekejap, semua itu terenggut darinya.

Terjebak antara hidup dan mati, antara masa lalu yang indah dan masa depan yang tidak pasti, Mia menghadapi satu hari penting ketika ia merenungkan satu-satunya keputusan yang masih dimilikinya---keputusan terpenting yang akan pernah dibuatnya.

"Amat sangat menyentuh." Publishers Weekly

"Brutal sekaligus indah." School Library Journal

Hidup selalu menyiapkan kejutan tak terduga dan penuh pilihan kepada setiap makhluknya. Keluarga yang luar biasa hangat dan penuh perhatian-Mom, Dad serta Teddy, tiket masuk Juilliard-sekolah musik impian semua pemusik, Kim-sahabat yang menjadi sahabat idaman para perempuan, bakat dan minat pada cello yang mampu menjadi tumpuan pekerjaan dan penghasilan di masa depan, Adam-sang kekasih si rockstar yang mencintainya, betapa sempurnanya kehidupan seorang Mia Hall. Lantas, ketika suatu hari di bulan bersalju semua itu terlepas tak bersisa dalam sebuah kecelakaan mobil, apakah ada pilihan untuk tetap disini melanjutkan hidup atau merelakan semuanya dalam satu hela nafas.

Maka Gayle Forman membawa kita dalam perjalanan sehari bersama jiwa Mia melayang diantara ruang operasi dan ICU. Menjelma menjadi Mia saat melihat Gran, Gramps, Kim, Adam dan lainnya menunggu dengan sabar dan cemas perkembangan keadaan Mia. Menelusuri kembali ingatan Mia tentang Mom dan Dad yang memberikan sebuah cello setelah resital pertama, Teddy yang begitu tergila-gila pada dinosaurus dan Harry Potter, teman-teman Mom dan Dad sewaktu masih muda dulu, Kim sahabat yang penuh dedikasi dan kesetiaan, serta Adam yang menyiapkan perjalanan menyaksikan konser Yo-Yo Ma sebagai kencan pertama.

Menyaksikan bagaimana tubuh Mia harus berulang keluar masuk ruang operasi demi memulihkan kondisinya pasca kecelakaan lalu lintas. Mendengar para dokter berdebat tentang lagu yang akan diputar selama operasi berlangsung. Melihat Kim dan Adam yang bermain kucing-kucingan dengan para perawat ICU hanya agar Adam dapat masuk ke dalam ICU melihat keadaan Mia.

Dan bersama Mia kita dapat merasakan perasaan lega yang menguar dari dirinya saat mendengar pengakuan Gramps.

"Tidak apa-apa, kalau kau mau pergi. Semua orang ingin kau tinggal. Aku ingin kau tinggal lebih daripada apa pun yang kuinginkan di dunia ini. Tapi itu kemauanku dan aku bisa mengerti mungkin itu bukan kemauanmu. Makanya aku hanya ingin memberitahumu bahwa aku mengerti jika kau pergi. Tidak apa-apa kalau kau harus meninggalkan kami. Tidak apa-apa jika kau ingin berhenti berjuang." (p. 151)

Berbagi cerita tentang Operasi Pengalihan bersama Kim dan perasaan Kim tentang kehilangan Mia.

"Aku terus berpikir, hal terburuk apa sih yang akan terjadi? Aku dipenjara. Ibuku kejang-kejang. Aku dihukum setahun. Tapi setelah apa yang terjadi hari ini, itu tidak berarti apa-apa. Bahkan dipenjara akan terasa mudah dibandingkan kehilanganmu." (p. 181) 

Serta bagaimana Adam yang berbisik pelan mengungkapkan perasaannya serta menyelipkan headphone ditelinga Mia dan membiarkan i-Pod mengalunkan Andante con moto e poco rubato dari YoYo-Ma, yang mengingatkan pada konser yang mereka saksikan saat kencan pertama.

"Jika kau tinggal, aku akan melakukan apa saja yang kauinginkan. Aku akan berhenti bermain band, pergi bersamamu ke New York. Tapi jika kau ingin aku menghilang, aku juga akan melakukan itu. Aku tadi bicara dengan Liz dan dia berkata mungkin kembali ke kehidupanmu yang lama akan menyakitkan, bahwa mungkin akan lebih mudah bagimu jika menghapus kami dari kehidupanmu. Dan itu akan sangat menyebalkan, tapi aku akan melakukannya. Aku sanggup kehilangan kau seperti itu, asalkan aku tidak perlu kehilangan dirimu hari ini. Aku akan melepaskanmu. Jika kau tetap hidup." (p. 192)
Gayle Forman dengan manis merangkum semua kenangan masa lalu Mia dan gambaran akan masa depan serta kenyataan saat ini dalam rentang waktu yang hanya dibedakan oleh hitungan jam dalam satu hari saat Mia harus memilah semuanya dan bertanya pada diri sendiri akan ribuan kemungkinan yang terjadi jika ia tetap disini.

Bicara tentang cover, saya lebih suka dengan cover terbitan Gramedia dibandingkan dengan cover penerbit yang lain. Musim dingin dengan salju yang menumpuk disetiap sudut hutan dengan pohon-pohon yang meranggas menciptakan gradasi warna putih kebiruan yang diperkuat oleh warna coklat bangku taman, menciptakan gambaran dinginnya saat terjadinya kecelakaan, dinginnya ruang ICU, dan dinginnya perasaan Mia.

Meskipun saya juga menyukai cover terbitan Dutton Juvenile pada April 2009.... karena warnanya yang cerah namun kurang dapat menggambarkan isi cerita.


Namun cover terbitan Random House Book for Young Readers pada April 2009 lalu sedikit mengusik saya dengan tagline yang ada pada covernya "What would you do if you had to choose?"



Koma yang dialami Mia adalah suatu kondisi tidur yang sangat dalam, dimana pasien tak dapat dibangunkan, tidak memberikan respon normal terhadap rangsangan sakit atau cahaya, tidak memiliki siklus tidur bangun, dan tidak dapat melakukan tindakan sukarela. Koma dapat terjadi pada berbagai kondisi. (disarikan dari sini)


Glasgow Coma Scale atau GCS yang sempat diteriakkan oleh perawat yang memeriksa Mia di tempat kejadian adalah skala yang dipakai untuk menentukan atau menilai tingkat kesadaran pasien mulai dari sadar sepenuhnya hingga dalam keadaan koma. Teknik penilaian didasari pada tiga elemen penting yaitu respon buka mata, respon motorik terbaik, dan respon verbal. Nilai tertinggi yaitu 15 yang menyatakan sadar sepenuhnya dan terendah 3 yang menyatakan dalam keadaan coma. (disarikan dari sini)

Judul : If I Stay 
Judul Saduran : Jika Aku Tetap Disini
Penulis : Gayle Forman
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Halaman : 200
Serial : If I Stay #1
Kategori : Young Adult
ISBN : 9789792266603
Rating :  untuk perjalanan jiwa Mia saat tubuhnya harus terbaring di ICU.





12 comments:

  1. sebenarnya mau banget beli buku ini dan kelanjutannya..
    Tapi, karena kisah novel ini mengingatkan sesuatu jadi enggak jadi :D
    #ehkokcurcol haha

    ReplyDelete
  2. saya belum sempat membaca buku ini, sebenarnya sangat tertarik dan sempat memesan bundel-nya di toko buku online, sayangnya kehabisan.. hiks..hiks..

    ReplyDelete
  3. belum sempet baca buku ini,
    padahal dah dari dulu tertarik buat baca tapi gag sempet trus

    habis baca review-nya jadi makin semangat buat baca nih :D

    ReplyDelete
  4. buku favorit deh. suka alurnya yg oke

    ReplyDelete
  5. Baru dalam proses baca buku ini :)
    Alurnya bagus dan kesan dingin yang ada di buku bisa kerasa sampai ke aku :D
    Dan kita sehati kak! ;D
    Aku juga lebih suka cover yang diterbitin sama Gramedia ^^
    Gambarannya sesuai sama tema ceritanya :)

    ReplyDelete
  6. Aku udah baca buku ini dan yang Where She went, menurutku bagus banget sempet ga bisa move one ke buku laen.... kebayang terus sm ceritanya...

    ReplyDelete
  7. Sedih aku setelah baca if I Stay. seolah aku itu seorang Mia yang kesepian dan sudah ditinggal kedua orang tuanya. Tapi aku lagi nunggu buku keduanya nih, where she went, semoga bisa lebih mengena di dibuku yang keduanya

    ReplyDelete
  8. Buku ini benar-benar menceritakan bahwa suatu hal - sebahagia dan semenyenangkan apapun itu, takkan pernah lepas dari kesedihan yang sewaktu-waktu bisa datang kapan saja tanpa permisi. Mia Hall dengan penuh kebahagiaan utuh tiba-tiba saja dibalikkan keadaannya menjadi penuh tangis dan kesedihan. Setidaknya, hal ini mengingatkan kita untuk terus mengingat-Nya bahwa Dia adalah Maha Kuasa yang bisa Berkehendak tanpa ada yang menghalangi :)

    ReplyDelete
  9. Saya juga suka cover yang ini ketimbang cover Gramed yg terbaru. Sudah pengen baca buku ini sejak lama tapi baru dapat tahun lalu. Dan sampai sekarang, belum terbaca juga *plak* Terima kasih, membaca review ini telah membacu saya untuk membuka timbunan dan segera membaca buku ini.

    ReplyDelete
  10. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  11. Bicara tentang cover novel buku ini, saya malah lebih suka cover novel yang baru-baru ini diterbitkan ulang sama Gramedia (Tapi sayangnya, saya belum bisa beli). Yang buku pertama bergambar seorang wanita yang merentangkan sebelah tangan kanannya dan buku kedua bergambar seorang pria yang merentangkan sebelah tangan kirinya. Nah, uniknya lagi, kalau kedua-nya disatuin, gambar wanita dan prianya saling bergandengan tangan. Keren deh!

    ReplyDelete
  12. Kalo soal covernya, aku lebih suka cover yang baru terbitan Gramedia. Kesannya dari isi ceritanya lebih dapat *bukan berarti cover yang lama maupun aslinya nggak bagus ya! Dan aku pikir, ini salah satu cerita yang menarik. Yaitu tentang bagaimana kita menghadapi hidup saat terjebak antara hidup dan mati, antara masa lalu yang indah dan masa depan yang tidak pasti. Wow, makin penasaran sama isi keseluruhan cerita. Semoga saya bisa membeli novel ini *amiin 

    ReplyDelete

Terima kasih telah berkomentar. Komentar sengaja dimoderasi untuk menghindari spam.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...