Thursday 23 February 2012

#17 Comanche #3 - Indigo Blue by Catherine Anderson


Judul : Indigo Blue

Judul Saduran : Luka Hati Indigo

Pengarang : Catherine Anderson

Penerbit : Dastan Books

Jumlah Halaman :  halaman

Serial : Comanche #3

Kategori : Historical Romance


2012 Reading Challenge:

  • Goodreads #10
  • Name In A Book Challenge #3

“Saat terluka, kita membersihkannya agar bisa sembuh. Luka di dalam hati kita tak bisa dicapai, jadi Yang Maha Kuasa memberi kita air mata.” (Hunter Wolf – p. 123)


Sinopsis

Di balik kecantikan dan keliarannya, Indigo Wolf memiliki luka emosional yang dalam dan menyakitkan akibat sebuah pengkhianatan di masa lalu. Ia pun dengan tegas menciptakan batasan antara dirinya dan para pria, terutama pria kulit putih. Sampai Jake Rand masuk ke kehidupannya.

Kedatangan Jake ke Wolf’s Landing dengan menyamar sebagai mandor tambang milik Hunter Wolf adalah untuk menyelidiki usaha sabotase yang dilakukan ayahnya sendiri. Tanpa terduga, di sana ia justru langsung tertarik pada Indigo dan terjebak dalam kewajiban untuk menikahi Indigo demi menyelamatkan reputasi gadis itu.

Hati Indigo tercabik karena ia terpaksa mematuhi hukum adat Comanche yang memerintahkannya untuk tunduk pada lelaki yang menikahinya. Ia juga takut kalau Jake akan merendahkan serta memperlakukannya sama seperti pria kulit putih yang lain setelah mereka menikah. Sementara itu, pergolakan batin Jake sendiri terus menyiksanya karena rahasia yang disimpannya dari keluarga Wolf. Akankah Indigo bersedia membuka hatinya bagi Jake? Sanggupkah Jake menanggung risiko jika kebenaran yang disembunyikannya itu terungkap?

Rating 
untuk kepatuhan Indigo Wolf kepada Jake Rand

Review

Indigo besar dalam dua adat yang bertolak belakang. Adat kulit putih dari ibunya dan adat Indian Comanche dari sang ayah. Meski begitu Indigo nyaris tak kesulitan menjadi keduanya. Beranjak remaja, saat pertama kali mulai merasa perhatian terhadap lawan jenis, Indigo mengalami perlakuan buruk dari orang yang selama ini dia pikir mencintainya, yang kemudian membekas dalam ingatannya.

Bertahun-tahun kemudian, seorang kulit putih bernama Jake Rand datang ke Wolf's Landing dan bekerja di tambang Ayah Indigo. Indigo dan Jake mulai dekat layaknya rekan kerja. Meskipun tambang orangtuanya namun Indigo tetaplah bekerja seperti pekerja lainnya. Suatu kejadian yang menimpa mereka berdua mengakibatkan munculnya desas-desus di antara penduduk kota dan pekerja tambang Wolf's Landing. Untuk menyelamatkan kehormatan Indigo, akhirnya Jake menikahi Indigo tanpa teringat akan Emily, tunangannya di Portland.

Indigo yang tak bisa menolak perintah Ayahnya, tak mampu berbuat apa-apa atas pernikahan tersebut. Ia yang bersumpah tak mau menikah dan hidup dengan orang kulit putih terpaksa harus melanggar sumpahnya. Ditambah dengan pengalaman masa lalunya yang buruk, lengkap sudah penderitaan Indigo. Jake yang tidak mengerti kisah masa lalu Indigo membuat pernikahan ini makin rumit bagi Indigo.

Jake sendiri harus menyelesaikan urusannya atas penyelidikan keterlibatan sabotase ayahnya, mendadak panik saat Jeremy, sang adik muncul di rumahnya. Penculikan Indigo dan usaha pembunuhan terhadap Indigo membuat Jake makin terhimpit.

Meskipun ini cerita roman namun bagi saya lebih menitik beratkan pada rasisme yang terjadi. Menunjukkan bagaimana ketidakadilan yang harus diterima oleh warga Indian Comanche akibat perlakuan warga kulit putih. Serta menunjukkan sisi Indian Comanche yang selalu menyatu dengan alam liar. Sungguh asyik melihat interaksi Indigo dengan hewan liar yang mengadopsi dirinya sebagai teman mereka. Bertemu dengan Lobo, serigala peliharaan Indigo, Toothless si puma bergigi ompong penderita artritis, dan juga si Stinky sigung teman Indigo yang suka berbagi bau badannya yang busuk itu. 

Akhir cerita ditutup dengan agak tergesa-gesa, menurut saya. Memang pada akhirnya terungkap siapa pelaku sabotase di Wolf's Landing namun terasa kurang mengigit klimaksnya. Namun begitu tidak mengurangi bobot buku ini.


PS : Indigo yang menjadi nama tokoh utama wanita sekaligus judul buku ini, berasal dari nama dari warna yang turut menghiasi istilah MeJiKuHiBiNiU yaitu Indigo atau dalam bahasa Indonesia lebih dikenal dengan warna Nila, dimana warnanya terletak diantara biru dan violet. Indigo berasal dari nama tumbuhan dari genus Indigofera yang menghasilkan warna indigo.  



Indigofera tinctoria

Indigo juga erat dengan istilah Anak Indigo, yaitu julukan yang diberikan pada anak-anak yang memiliki kemampuan intuisi dan kekuatan bathin yang luar biasa tajam yang melebihi kemampuan orang banyak. Meskipun dari sifat dan karakteristik Indigo Wolf hasil imajinasi Catherine Anderson , tidak sesuai dengan pengertian, ciri-ciri, karakteristik, dan sejarah anak Indigo yang ditampilkan oleh Wikipedia , namun saya menangkap satu ciri yang bisa diambil menjadi dasar pemilihan judul buku ini. Ciri tersebut adalah "7. Anak indigo sangatlah peka dan dapat melihat, mendengar atau mengetahui sesuatu hal yang tidak dimiliki orang-orang kebanyakan" dimana dalam buku ini Indigo "berhasil" berteman akrab dengan hewan-hewan liar seperti serigala, puma, sigung, rusa, bahkan ular.

2 comments:

  1. hmm...di antarara serial Comanche ini, justru Indigo yang paling gak demen.

    Abis rasanya aneh. Dia terlalu naif untuk anak yg dibesarkan dalam 2 budaya

    ReplyDelete
  2. Indigo memang terlalu naif memandang hidup. Tapi aku lebih suka ngeliat dia dan interaksinya ke hewan-hewan liar daripada ke manusia... Ya itu tadi karena dia terlalu naif...

    ReplyDelete

Terima kasih telah berkomentar. Komentar sengaja dimoderasi untuk menghindari spam.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...