Tuesday 31 March 2015

#196 The Mortal Instruments #1 - City Of Bones by Cassandra Clare


Judul : City Of Bones
SubJudul : -
Serial : The Mortal Instrument #1
Penulis : Cassandra Clare
Penerbit : Ufuk Press
Tahun Terbit : 2010 (pertama kali terbit pada Maret 2007)
Tebal : 664
ISBN : 978-602-8224-60-2
Genre : Young Adult, Fantasy

Format : paperback
Status : punya sendiri
Lokasi Cerita : New York, Amerika Serikat

Periode Baca : 13/03/2015 - 15/03/2015
Rating : 4/5

Blurb :Selama ini Clary yang hampir berusia 16 tahun, mengira dirinya hanyalah anak seorang pelukis biasa. Tapi sejak ibunya diculik dan Clary sendiri hampir mati oleh serangan iblis, ia terpaksa masuk ke dalam dunia baru yang gelap sekaligus menawan, yaitu Dunia Bayangan.

Ternyata sejak ribuan tahun yang lalu, hanya kaum Nephilim (manusia keturunan malaikat) yang membasmi iblis demi melindungi manusia. Mereka disebut Pemburu Kegelapan. Salah satunya adalah Jace yang kasar, sombong, dan luar biasa menyebalkan. Tapi justru itulah yang membuat cowok berambut keemasan itu lebih menggemaskan. Lagipula, bagaimana Clary bisa tahan kalau ada cowok yang selalu siap menerjang iblis, vampir, bahkan manusia serigala demi melindunginya?

Lalu mengapa iblis mengincar seorang gadis biasa seperti Clary? Bagaimanakah tiba-tiba Clary mendapatkan “penglihatan”, sehingga kini ia bisa melihat peri, warlock, dan nephilim? Para Pemburu Kegelapan pun benar-benar ingin mengetahuinya…


Review 

Clarissa Fray aka. Clary bersama sahabatnya Simon datang ke sebuah klub malam untuk bersenang-senang. Tapi niat itu menjadi batal karena Clary menyaksikan pembunuhan yang dilakukan seorang pemuda berambut pirang. Tapi hal tersebut tidak dapat dilaporkan ke polisi karena hanya Clary yang dapat melihat pemuda pirang itu, teman-temannya dan si korban.

Clary dan Simon memutuskan pulang. Dan sejak kejadian di klub itu kehidupan Clary berubah. Ibunya hilang diculik oleh sekelompok orang yang mencari Piala Mortal dibawah suruhan Valentine. Ia pun bisa melihat-lihat orang tak kasat mata. Perkenalan Clary dengan cowok berambut pirang yang mengaku bernama Jace Wayland membawa Clary ke Institut. Tempat dimana para pemburu bayangan di kota New York tinggal.

Di mata para manusia fana Institut tampak seperti gereja tua tak terawat. Hal itu jugalah yang dilihat oleh Simon. Di dalam Institut Clary mengenal Alec dan Isabele sesama anggota Pemburu Bayangan. Dan Hodge kepala Institut dengan kucing nyentrik dan burung sangar sebagai peliharaannya.

Clary tak pernah lelah mencari ibunya yang hilang. Pencarian yang akhirnya membawa Clary mengenal Magnus Bane, warclock terkenal dan tertinggi di Brooklyn dan mempertemukan Clary kembali dengan Luke sahabat lama ibunya yang ternyata seorang werewolf.

Tak hanya sibuk mencari ibunya dan Piala Mortal yang hilang, Clary juga mulai jatuh cinta pada Jace yang cerewet, sinis, dan keras kepala. Tapi kehadiran mengejutkan Valentine di Institut yang membuat geger semua orang di Institut tersebut. Khususnya bagi Clary dan Jace. Menurut penuturan Valentine, Jace dan Clary adalah anaknya dan Jocelyn, ibu Clary. Dengan kata lain Jace dan Clary merupakan kakak beradik.

My Thought

Sebenarnya saya tak pernah berniat membaca buku ini. Di shelf wishlist di Goodreads pun hanya sebagai hiasan. Tidak pernah serius saya mencari buku ini meski saya sudah memiliki buku ketiga The Mortal Instrument sejak kapan tahun. Namun ketika saya menonton film City of Bones saya pun kepikiran membaca buku ini karena ada beberapa pertanyaan tak terjawab ketika menonton filmnya.

Ada banyak makhluk fantasi yang bisa dijumpai di buku ini seperti warlock, werewolf, penyihir, peri, vampir dan tentu saja shadowhunter aka. Pemburu Bayangan. Jika di dunia Harry Potter manusia yang tak memiliki kemampuan sihir disebut Muggle maka di dunia The Mortal Instruments manusia yang tak memiliki kemampuan seorang shadowhunter aka. manusia fana disebut Mundane.

Tak perlu khawatir tentang banyaknya jenis makhluk yang ada dalam buku ini. Cassandra Clare mengatur kehadiran mereka secara bertahap. Sehingga tidak membuat pembaca kewalahan.

Dari segi terjemahan buat saya City of Bones terasa bagus meski terasa kaku apalagi diselipkannya kata "yaitu" untuk menjelaskan sesuatu. Kesalahan ketik masih dijumpai dibanyak tempat. Untuk urusan cover, jempol deh buat penerbitnya. Apresiasi tinggi saya berikan untuk penerbit buku terjemahan yang mau menampilkan cover buku aslinya.

Buat saya, sebagai pembuka serial The Mortal Instrument, City of Bones cukup mampu menjadi pembuka seri yang bisa membuat pembaca penasaran akan kelanjutan ceritanya. Walau karakter tokohnya banyak yang menyebalkan dan ceritanya sedikit bertele-tele.

Sebagaimana yang sudah diketahui, buku ini sudah diadaptasi ke layar lebar dengan judul yang sama, yang dibintangi oleh Lily Collins (Clary Fray) dan Jamie Champbell Bower (Jace Wayland) dengan sutradara Harald Zwart yang sayangnya adaptasi ke dalam film gagal menginterpretasikan buku ini. Meski akting dan spesial efek yang ditampilkan cukup memukau, tapi karakter Clary yang menyebalkan malah tampil berbeda di dalam film. Karena gagal diadaptasi ke dalam layar lebar, kabarnya serial The Mortal Instruments akan diadaptasi ke serial televisi. Yah.. semoga saja serial televisinya lebih mampu mengadaptasi serial The Mortal Instruments dengan jauh lebih baik.


Btw, sedikit telat memang, tapi saya baru tahu kalau Lily Collins itu adalah anak penyanyi terkenal Phill Collins, sementara Jamie Champell Bower itu pernah tampil sebagai Caius di film Breaking Dwan 1 & 2 serta berperan sebagai Gellert Grindelwald muda di Harry Potter and The Deathly Hallows 1 & 2. Dan ternyata si Jamie ini juga mantan tunangannya Bonnie Wright aka. Ginny Weasley di film Harry Potter.


@ Deli Serdang
16032015

1 comment:

  1. Waaaa, novel ini juga sudah cukup lama menjadi incaranku, Kak :D
    Sayang belum sempat membeli. Banyak perbedaan ya antara film dan novelnya?
    Wah jadi penasaran :D

    ReplyDelete

Terima kasih telah berkomentar. Komentar sengaja dimoderasi untuk menghindari spam.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...