Thursday 28 January 2016

#227 Not A Perfect Wedding by Asri Tahir

Judul : Not A Perfect Wedding
Sub Judul : -
Serial : Le Mariage
Penulis : Asri Tahir
Penerbit : Elex Media Komputindo
Tahun Terbit : Maret 2015 (pertama kali terbit pada Maret 2015)
Tebal : 312
ISBN : 9786020258973
Genre : Contemporary Romance

Format : ebook
Status : pinjam di iJak
Rating : 2/5

Blurb : Raina Winatama: Di hari pernikahanku, aku kehilangan mempelaiku. Bukan karena dia melarikan diri. Tapi dia pergi untuk selamanya. Prakarsa Dwi Rahardi : Di hari pernikahanku, aku kehilangan mempelaiku. Bukan karena dia melarikan diri. Tapi aku harus pergi untuk selamanya. Pramudya Eka Rahardi : Di hari pernikahan adikku, aku harus menjadi mempelai laki-laki. Menjalankan sebuah pernikahan yang harusnya dilakukan oleh adikku, Prakarsa Dwi Rahardi.

Editor’s Note

Pernikahan yang indah adalah impian setiap orang di dunia ini. Tapi bagaimana jadinya kalau akhirnya Anda harus menikah dengan orang yang sebelumnya bahkan tidak pernah Anda temui?
Not A Perfect Wedding menghadirkan fakta bahwa belajar mencintai adalah satu-satunya cara. Tidak ada yang tidak mungkin. Ketulusan seseorang akan mengalahkan kekerasan hati, ketulusan dan cinta akan membalut luka dan menyembuhkannya. Not A Perfect Wedding akan menunjukkan caranya bagi pembaca.

***


Setiap orang yang akan menikah dengan kehendaknya sendiri, apalagi saling mencintai dengan calon suami/istrinya pasti merasa sebagai manusia paling bahagia sedunia. Tak terkecuali bagi Raina. Esok hari ia akan menjadi istri Raka, pemuda yang paling dicintai dan mencintainya. Tapi Tuhan berkehendak lain. Raka tewas dalam kecelakaan mobil. Ya salahnya sendiri sih, mengemudi sambil menelpon. Raka pun meminta sang abang, Pram agar menggantikan dirinya di pelaminan esok hari. 

Pram pun menyanggupi permintaan terakhir Raka. Ia bersedia menikah dengan perempuan yang tak dikenalnya, yang hanya ia ketahui namanya saja. Akhirnya dua orang asing harus mengarungi bahtera rumah tangga bersama. Raina dan Pram pun masing-masing tak punya cinta untuk pasangan mereka. Raina masih belum kuat untuk mengikhlaskan kepergian Raka, sementara Pram masih mencintai Sashi, perempuan yang membuatnya pergi meninggalkan Indonesia dan menetap di London hingga bertahun-tahun lamanya.

Sejujurnya saya capek baca buku ini karena saya capek pada tingkah Raina. Manja dan egoisnya kelewatan, gak sesuai lagi dengan umurnya. Kemarahan Raina juga tidak jelas. Antara marah tapi gak pengen sifat manjanya hilang. Lalu dikatakan Raina itu seorang guru Bimbingan Konseling yang notabene lulusan Psikologi. Tapi kok ya dia tidak bisa menyembuhkan dirinya sendiri menghadapi kematian Raka. Seolah-olah di dunia ini yang kehilangan Raka hanya dia, padahal Pram yang notabene abang kandung lebih merasa kehilangan lagi. Trus kenapa juga Raina harus ngomong ke Clara kalau dia belum bobo bareng dengan Pram? Rahasia kamar tidur kok ya diumbar ke orang lain apalagi orang itu statusnya friend with benefit.

Hal lain yang mengganjal bagi saya adalah kenapa tidak ada kompromi antara keluarga Raina dan Raina sendiri tentang masalah pergantian mempelai pria? Kok seenaknya aja gitu keluarga memutuskan untuk menyetujui pergantian itu. Sekarang yang mau nikah itu Raina atau keluarganya?

Tentang Pram juga gimana ya. Buat saya Pram itu kayak nggak nyata. Too good to be true. Rasanya mustahil ada seorang pria yang selama ini biasa hidup bebas selama bertahun-tahun lalu menikah dengan perempuan yang tidak dikenalnya, yang namanya saja yang ia ketahui hanya karena sang adik yang mau meninggal menitipkan pesan terakhir lalu bisa jadi suami idaman, yang nggak suka keluar malam lagi, yang menerima dengan lapang dada kalau istri barunya manjanya kelewatan.

Dan... tentang panggilan Mommy dan Daddy itu kok ya rasanya aneh banget. Awkward gitu deh. Jatuhnya kok sok nginggris gitu. Lalu tentang nama suami di belakang nama dokter yang merawat Pram. Setau saya, tidak ada pergantian nama belakang seorang dokter cewek dengan nama belakang suaminya. Kan nama yang dipakai yang ada di praktek baik itu praktek pribadi atau pun praktek di RS itu harus sesuai dengan nama yang tertera di ijazah. Bukan sesuka hati menggantinya.

Yah... maybe this book not my cup of tea. Saya kurang merasakan aura keromantisan di buku ini ._.


4 comments:

  1. Ya salahnya sendiri sih, mengemudi sambil menelpon ---> Epic banget ini mah :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yah... tapi bener kan? Siapa suruh menelpon sambil nyetir mobil. Itu kan udah melanggar peraturan lalu lintas #eh

      Delete
  2. Buku ini merupakan buku gratisan pertama yang aku dapat, hahaha. Jujur, aku kurang menikmati alurnya. Rasanya terlalu terburu-buru, jadi sulit untuk dinikmati gitu. Konfliknya juga kurang digali, kurang terasa feelnya >.< namun aku menghabiskan buku ini dengan cepat. Keromantisannya kurang terasa sih, tapi setelah baca buku ini aku merasa lebih dewasa untuk mencintai dan membuka hati. Entah karena adegan panasnya (haha xD) atau karena menginginkan sosok Pram yang menjadi bayangan suami idaman saya. Sepertinya buku ini cocok untuk pasangan yang mau menikah ^^

    ReplyDelete
  3. Aku penasaran dengan versi bukunya, karena aku baca cerita ini pertama kali di web wattpad. Yang jelas di versi wattpadnya aku suka dengan cerita ini, karena sosok Pram yang mengayomi banget. Dan penasaran apakah alurnya sama dengan di wattpad, atau malah terasa cepat,semoga aku bisa baca bukuya.

    ReplyDelete

Terima kasih telah berkomentar. Komentar sengaja dimoderasi untuk menghindari spam.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...