Showing posts with label Suzanne Brockmann. Show all posts
Showing posts with label Suzanne Brockmann. Show all posts

Friday, 4 October 2013

#108 Tall, Dark, and Dangerous #11 - Night Watch by Suzanne Brockmann

Judul : Night Watch 
Serial : Tall, Dark & Dangerous #11
Penulis : Suzanne Brockmann
Penerbit : Harlequin Books, Juni 2011
Tebal : 384 halaman (ebook)
Genre : Romantic Suspense
ISBN : 9781459205352


Wes Skelly, anggota Navy SEALs sobat renang Bobby Taylor kali ini punya urusan di L.A. Dia akan membantu adik teman-tapi-ngarep-jadi-pacar Lana Quinn yang saat ini telah menikah dengan anggota Navy SEALs yang berbeda tim dengan Wes. Adik Lana seorang artis terkenal dan saat ini ia merasa terganggu karena seorang penggemarnya mulai bertingkah kelewatan. 

Itu misi pertama Wes. Misi keduanya adalah dia bakal menjalani blind-date dengan Brittany Evans, ipar Cowboy Jones, anggota Navy SEALs teman satu timnya. Brit seorang perawat dengan status janda anak satu. Iya, anaknya Andi yang dulu sempat bermasalah sewaktu Cowboy dalam masa pendekatan dengan Melody, adik Brit.

Brit sebenarnya sudah jera menjalin hubungan dengan laki-laki karena perceraiannya dulu. Terlebih saat ini ia harus fokus mengumpulkan uang untuk biaya kuliah Andy dan dirinya sendiri. Andy akan lulus SMU dan Brit berencana untuk ikut kuliah agar tak terlalu jauh dari Andy. Andy sendiri tak keberatan dengan rencana itu. Malah ia senang dengan pemikiran ibunya tak terlalu jauh darinya.

Sejak pertemuan pertama dengan Brit, Wes sudah mengatakan kalau ia sebenarnya tak berminat menjalin sebuah hubungannya. Masih ngarep Lana sih.. Dan Brit pun setuju. Sebagai teman baru yang berniat baik, Brit menawarkan rumahnya untuk ditinggali Wes selama di L.A. agar biaya hidup Wes tak terlalu mahal akibat harus tinggal di hotel.

Wes menerima usul Brit. Terlebih adiknya Lana mulai gencar mendekatinya dan Wes merasa risih. Si artis muda itu sepertinya ingin menjalin hubungan dengan bodyguardnya. Apalagi Wes ganteng dan bodynya yahud. Untuik menghindari hal itu Wes meminta Brit untuk pura-pura menjadi tunangannya agar tak diganggu lagi oleh si artis. 

***

Mulai dari buku pertama tentang Joe Cat hingga tentang Bobby, Wes selalu digambarkan sebagai anggota Navy SEALs bermulut besar, tempramen, dan bila berada di dekat Bobby maka ia akan kelihatan pendek. Pokoknya Wes ini gak banget deh jadi cowok.

Tapi di buku ini kelihatan siapa Wes sebenarnya. Anggota Navy SEALs yang penuh dedikasi pada pekerjaannya dan bisa bersikap lembut pada siapa saja. Apalagi nelihat bagaimana interaksi Wes dengan Andy, dan bagaimana cepatnya Wes bereaksi saat Andy butuh bantuan. Untuk porsi romance dan actionnya, sisi romance jauh lebih banyak dari actionnya.

Seperti halnya Taylor's Temptation, buku ini pun belum (atau tidak?) diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Padahal sebagai serial penutup cerita Wes terbilang bagus meski saya tak suka pada endingnya. Tidak ditutup oleh adegan atau rencana pernikahan. Bicara cover sih, bagi saya tampilannya biasa saja meski ada beberapa orang yang menganggapnya seksi. Seksi gara-gara si model cowok shirtless? (-_-") Dari 16 edisi yang tercantum di goodreads, favorit saya yang terbitan Silhouette Books pada 2003 dengan judul pada covernya bukan "Night Watch" melainkan "Wild Wild Wes."



@ Halmahera
15092013

Thursday, 26 September 2013

#107 Tall, Dark, and Dangerous #10 - Taylor's Temptation by Suzanne Brockmann

Serial : Tall, Dark & Dangerous #10
Penulis : Suzanne Brockmann
Penerbit : Harlequin, Desember 2009 (terbit pertama kali pada July 2001)
Tebal : 256 halaman (ebook)
ISBN : 9781426851032


Robert "Bobby" Taylor punya tugas berat. Bukan tugas untuk terjun di suatu medan berat penuh teroris dan menyelamatkan sesuatu atau seseorang. Tapi tugas ini permintaan dari "saudara kembar beda ibu" sekaligus sobat renangnya Wes Skelly. Wes meminta Bobby unruk menasehati adiknya Colleen Skelly supaya tidak pergi ke Tulgeria.

Colleen, mahasiswi fakultas hukum yang punya kerjaan sampingan menjadi relawan kemanusiaan. Saat ini ia berencana pergi ke Tulgeria. Wes dan Bobby mati-matian berusaha melarang Colleen pergi ke sana. Tulgeria bukan sekedar negara yang sedang membutuhkan bantuan kemanusiaan tapi juga penuh dengan teroris yang anti Amerika. Sebagai seorang SEALs Bobby sudah berulang kali keluar masuk negara itu dan ia mengerti bahaya bila Colleen datang kesana. Tapi Colleen yang super duper keras kepala masa bodoh dengan peringatan Wes dan Bobby. Baginya keselamatan anak-anak Tulgeria adalah hal terpenting.

Dalam proses membujuk Colleen untuk membatalkan niatnya, Bobby terjebak cinta lokasi pada adik sahabatnya itu. Sebenarnya bukan cinta lokasi sih, karena sudah bertahun-tahun Bobby jatuh cinta pada Colleen dan sebaliknya. Kesempatan untuk berduaan jauh dari Wes hadir dan mereka tak bisa untuk saling menolak satu sama lain.

Jelas Wes marah luar biasa saat ia tahu Bobby bersama adiknya. Bahkan mereka sempat ribut di bandara ketika Wes menjemput Bobby sehingga mereka harus dilerai oleh hampir seluruh anggota Alpha Squad. Wes minta supaya Bobby menikahi Colleen. Tapi Colleen punya keputusan sendiri. Ia menolak untuk menikahi Bobby.


***

Akhirnya.... setelah bertahun-tahun penasaran akan kisah Bobby dan Wes saya bisa juga membaca kisah mereka. Soalnya cerita Bobby dan Wes tidak (atau belum?) diterjemahkan oleh Gramedia Pustaka Utama. Sementara semua seri pendahulu mereka berdua, telah diterjemahkan oleh GPU.

Tapi saya agak sedikit kecewa sih membaca kisah Bobby. Saya berharap Bobby punya kisah heroik dan bertemu dengan heroine yang lebih dari sekedar Colleen. Saya mengerti Colleen itu ingin menyelamatkan anak-anak Tulgeria, tapi mengapa Colleen sama sekali tak mau mendengar apa kata Bobby dan Wes, orang yang telah berpengalaman terhadap situasi negara tersebut. Minimal penuturan Bobby dan Wes bisa membuatnya melakukan persiapan yang lebih matang dan terencana lagi.

Meski sedikit kecewa tapi saya senang akhirnya bisa bertemu dengan Bobby dan... bersua kembali dengan para jagoan Navy seperti Lucky, Harvard, Blue dan Crash!




@ Halmahera
24082013

Friday, 20 September 2013

#106 Tall, Dark, and Dangerous #5 - Harvard's Education by Suzanne Brockmann

Judul : Harvard's Education
Serial : Tall, Dark & Dangerous #5
Penulis : Suzanne Brockmann
Penerbit : Silhouette Books, September 2007 (terbit pertama pada Oktober 1998)
Tebal : 256 halaman (ebook)
Genre : Romantic Suspense
ISBN : 9781426806148


Team Ten Alpha Squad Navy SEALs kali ini punya tugas tak biasa. Melatih para agen FinCOM yang biasa bertugas mengamankan para orang-orang penting di pemerintahan, tamu kenegaraan, presiden dan wakilnya beserta keluarga mereka. Pelatihan itu tentang terorisme, penyelamatan sandera serta segala hal yang diperlukan untuk pengamanan orang-orang penting itu. Tim FinCOM yang biasa dipanggil "fink" oleh para Navy SEALs terdiri dari tiga pria dan satu wanita. Sejak awal Daryl "Harvard" Becker, chief Alpha Squad sudah punya perhatian pada cewek itu.

P.J. Richard namanya. Selain karena hanya cewek sendiri dalam pelatihan itu, Harvard menaruh perhatian padanya karena sesama Afro Amerika dan lebih pentinga karena kemampuannya melebihi tiga orang agen lainnya. Bahkan untuk kemampuan menembak jitunya. Tak hanya Harvard yang  menyadari kemampuan itu tapi juga Joe Cat dan Blue. Di Navy SEALs sendiri kehadiran perempuan cukup langka. Sehingga berinteraksi dengan P.J. pada pelatihan kali ini cukup terasa berbeda bagi mereka.

Perhatian Harvard diartikan lain oleh P.J.. Ia menganggap Harvard memandangnya sebagai perempuan lemah yang tak pantas mengikuti latihan berat yang biasa dijalani para Navy SEALs yang anggotanya cowok semua. Sehingga ia berusaha mati-matian membuktikan dirinya pantas berdiri sejajar dengan ketiga anggota FinCOM lainnya.

Kelar pelatihan di dalam negeri, mereka pindah latihan  di luar Amerika Serikat. Tapi team Navy SEALs dan FinCOM justru terjebak dalam pelatihan yang berubah menjadi perang diantara dua kelompok pengedar obat bius. Joe Cat tertembak. Lucky dan dua naggota FinCOM terjebak di arena musuh. Blue dan Crah terjebakdi kapal. Mereka tak bisa meminta bantuan. Hanya P.J. dan Harvard yang bisa menolong mereka. Menyelinap ke area musuh, dan membebaskan Joe Cat serta yang lain. Ini saatnya P.J. membuktikan pada Harvard jika ia bukan cewek lemah seperti yang disangka cowok plontos lulusan Harvard tersebut.


***

Suka. Suka. Suka. Saya suka pada cerita Harvard. Romancenya dapat, actionnya juga. Saya juga suka pada interaksi Harvard dan anggota keluarganya. Hangat banget. Nggak nyangka aja Harvard yang kuat, kokoh, dan tegas itu bisa tersipu-sipu malu mendengar ucapan ibunya tentang ia dan P.J..

P.J. jadi idola saya di buku ini. Kuat dan pantang menyerah serta tidak takut pada dominasi laki-laki. Hebat dong. Tentang covernya, yang terbayang di benak saya malah cerita horor atau mungkin fantasi gitu. Cewek cowok di hutan gelap gulita mencari jalan keluar. Saya lebih suka pada cover terbitan Gramedia Pustaka Utama. Bodynya six pack ;p

Btw, ini buku kedua yang reviewnya saya kerjakan ketika disela-sela rapat hari kedua. Sewaktu rapat hari pertama saya mengerjakan review Get Lucky, baca reviewnya disini. Benar-benar produktif saya ini. Rapat sambil mengerjakan review *dikeplak laptop sama si bos*



@ Tidore
29082013

Friday, 13 September 2013

#105 Tall, Dark, and Dangerous #4 - Everyday, Average Jones by Suzanne Brockmann

Judul : Everyday, Average Jones
Serial : Tall, Dark & Dangerous #4
Penulis : Suzanne Brockmann
Penerbit : Silhouette Books, Agustus 2007 (terbit pertama 1998)
Tebal : 256 halaman (ebook)
Genre : Romantic Suspense
ISBN : 9781426804878


Pada penugasannya kali ini anggota US Navy SEALs Harlan "Cowboy" Jones harus membebaskan sandera warga Amerika Serikat yang diculik teroris.Pembebasan itu berhasil gemilang dengan menyisakan kedekatan Cowboy degan sang sandera, Melody Evans. Satu-satunya sandera perempuan dari tiga orang sandera yang diculik.

Kedekatan itu berlanjut hingga Melody diantar pulang ke Amerika Serikat. Cowboy pun kembali ke penugasannya ke suatu tempat misterius. Kedekatan di masa pembebasan itu membawa cerita baru bagi Melody. Ia hamil. Ketika Cowboy mengetahui hal tersebut ia bertanggung jawab atas perilakunya.

Tapi Melody menolak mentah-mentah tanggung jawab Cowboy. Menurutnya ia mencari suami yang tidak membuatnya khawatir setiap pergi tugas. Yang tidak membuatnya selalu bertanya-tanya apakah suaminya akan pulang dalam keadaan selamat atau malah terbujur kaku dalam peti mati. Melody ingin suami yang biasa saja. Yang pekerjan kantoran. Dengan bahaya yang dihadapi hanya luka tergores pinggiran kertas. 

Setiap kunjungan Cowboy ditolak mentah-mentah oleh Melody. Dengan tindakan tersebut ia berharap Cowboy akan jera dan mundur. Tapi Melody lupa. Cowboy seorang anggota Navy SEALs. Tangguh dan pantang menyerah sudah menjadi prosedur standar baginya. Meski ditolak oleh Melody, Cowboy tetap keukeuh. Bahkan hingga berkemah di halaman belakang rumah Melody.


***

Oke... bukunya memang tak sesuai dengan adat ketimuran masyarakat Indonesia. Marriage by accident. Dan menolak pertanggung jawaban dari yang berbuat. Tapi di titik inilah (menurut saya) kedewasaan dan toleransi pembaca diuji. Ada yang menolak bahkan menganggap menjijikan perilaku Melody. Ada yang bersikap biasa saja. Tak dipungkiri juga ada yang setuju dengan tindakan Melody. Well... apa pun itu yang tak boleh dilakukan adalah penghakiman sepihak terhadap orang yang memilih untuk setuju/tidak setuju tindakan yang dilakukan Melody. Toh, menerima tindakan Melody bukan berarti setuju dengan tindakannya. Ingat saja prinsip, elu ya elu, gue ya gue. Ok?

Balik ke soal ceritanya.  Saya sih gak suka banget dengan insta-love yang terjadi di buku ini. Bisa saja sih insta-love itu terjadi dengan memakai sindrom sandera-hero. Si sandera yang jatuh cinta pada penyelamatnya, vice versa. Tapi saya sendiri kurang bisa menerima konsep insta-love tersebut. Belum lagi Melody dengan gaya "jual mahal tapi ngarep" yang bikin sebel. Dibandingkan dengan cerita Ronnie, Lucy, dan Mia, Melody tak cukup pantas untuk disejajarkan dengan mereka. Mengingat ketiga perempuan itu tipe perempuan tegar dan pantang menyerah.

Tapi saya suka pada kegigihan Cowboy mengejar Melody dan caranya menghadapi Andy, keponakan Melody, anak kakaknya. Aksi Navy SEALs kurang terasa dibuku ini. Karena disini Cowboy lebih banyak mengambil cuti darat daripada turun ke lapangan demi mendekati Melody.




@ Halmahera
21082013

Monday, 2 September 2013

#101 Tall, Dark, and Dangerous #9 - Get Lucky by Suzanne Brockmann

Judul : Get Lucky
Serial : Tall, Dark & Dangerous #9
Penulis : Suzanne Brockmann,
Penerbit : Silhouette Books, Desember 2009 (terbit pertama Maret 2000)
Tebal : 256 halaman (ebook)
Genre : Romantic Supsense
ISBN : 1426851022

LUCKY...IN LOVE?

An unlikely state of affairs. For Navy SEAL Lucky O'Donlon was the original love-'em-and-leave-'em guy. Used to women swooning at his feet. So how could it be that the frustratingly attractive journalist Sydney Jameson had nothing to offer him but one very cold shoulder?

Well, two could play at this game. But first things first--he and Sydney had a job to do. They had to get their man.

Then there would be time enough for him to get his woman....

Oke.. abaikan covernya yang nggak banget itu. Tapi yang pasti saya senang banget bisa menyelesaikan review buku in ditengah rapat yang amat sangat membosankan itu *dikeplak si bos* Kita mulai reviewnya?

Playboy Alpha Squad Tem Ten Navy SEALs kita (?) Lucky O'Donlon kali ini punya cerita. Berhubung adik perempuan satu-satunya akan menikah maka Lucky pun mengundurkan diri dari tugas lapangan di suatu tempat yang tak diketahui. Bahkan sang kapten Joe Cattalonoto pun  tak tahu. Sebagai gantinya Lucky ditugaskan bergabungkan dengan sobat renangnya Frisco dalam sebuah satuan tugas.

Satuan tugas itu beroperasi dikota Coronado Amerika Serikat, bekerja sama dengan FinCOM dan kepolisian setempat. Tujuannya menangkap seorang pemerkosa berantai yang selalu meninggalkan "souvenir" di tubuh korbannya. Budweiser itu bukan sekedar nama minuman keras. Budweiser adalah pin yang diberikan ketika anggota calon Navy SEALs berhasil melewati Hell Week aka. Minggu Nereka, suatu pelatihan fisik extra berat dalam penyeleksian siapa saja yang pantas bergabung dengan Navy SEALs.


Dipertemuan pertama dengan seluruh anggota tim, Lucky sudah punya masalaha dengan salah seorang anggota tim. Syd Jameson alias Sydney Jameson, sang wartawan. Bukan tanpa alasan Lucky bersikap tak menyenangkan pada Syd. Syd menulis artikel di koran lokal yang memojokkan anggota Navy SEALs. Syd sendiri juga tak senang pada Lucky. Dia terlalu sempurna. Tak ubahnya seperti boneka Ken yang dipakaikan baju militer.

"Sorry, I'm late." The man in the doorway was blind-ingly handsome-the blinding due in part to the bright white of his naval uniform and the dazzling rows of colorful ribbons on his chest. But only in part. His face was that of a movie star, with an elegantly thin nose that hinted of aristocracy, and eyes that redefined the word blue. His hair wa sunstreaked and stylishly long in front. Right now it was combed neatly back, but with one puff of wind, or even a brief blast of humidity, it would be dancing around his face, waving tendrils of spun gold. His skin was perfectly tanned-the better to show off the white flash of his teeth as she smiled.

He was, without a doubt, the sheer perfection of a Ken doll come to life."

Lucky dan Syd mau tidak mau harus bekerja sama meski sama-sama tidak suka. Apalagi Lucky berusaha menggunakan pesona O'Donlon-nya yang membuat Syd sebal. Mereka harus bahu-membahu mengejar sang pemerkosa yang makin merajalela bahkan menyerang salah satu istri anggota Navy SEALs di rumahnya.

****

Saya suka melihat Lucky dibuku ini. Dia "manusia" banget. Selama ini kalau membaca tentang anggota  Navy SEALs yang lain, mereka itu seperti manusia super. Tapi disini Lucky bisa merasakan cemburu, cemas dan berbagai macam emosi lainnya. Hanya saja dibuku ini action-nya  kurang terasa, lebih banyak lagi romannya.

Bicara cover, cover yang saya tunjukkan diatas nyebelin yak? Kesannya kayak apa gitu - -" Saya lebih suka pada cover terjemahan terbitan Gramedia Pustaka Utama yang lebih terasa militernya dan lebih tepat untuk dekripsi Lucky yang dituturkan Syd.




@Tidore
28082013

Saturday, 27 July 2013

#97 Tall, Dark, and Dangerous #3 - Friscos Kid by Suzanne Brockmann

Judul : Frisco's Kid
Serial : Tall, Dark, and Dangerous #3
Penulis : Suzanne Brockmann
Penerbit : Silhouette Books, Agustus 2007
Tebal : 256 halaman (ebook)
Genre : Romantic Suspense
ISBN : 9781426804861

Sinopsis


Review 

Alan "Frisco" Fransisco terluka dalam operasi penyelamatan Pangeran Tedric di Irak. Sejak saat itu ia cacat dan tidak dapat aktif kembali di Navy SEALs. Dalam keadaan sulit seperti itu Frisco ketiban "rejeki" harus mengasuh Natasha keponakannya. Ibunya Tasha, kakak Frisco terancam dipenjara karena mengemudi dalam keadaan mabuk dan menabrak orang. Frisco dan Tasha akhirnya tinggal bersamaa di apartemen yang sudah cukup lama dimiliki Frisco namun jarang ditempatinya karena terlalu sibuk dinas lapangan. Maklum sebagai anggota Navy SEALs Frisco harus sering bertugas ke mana saja hampir diseluruh dunia.


Frisco depresi akan keadaannya yang cacat. Pilihannya hanya ada dua. Dia non aktif dari Navy SEALs, menganggur dan mabuk-mabukkan seperti ayahnya. Atau tetap di Navy SEALs walau tidak bisa lagi bertugas di lapangan dan menjadi instruktur di kelas-kelas pelatihan SEALs. Tapi masalahnya Frisco benci mengajar. Baginya mengajar hanya mempertegas ketidakmampuannya untuk kembali aktif bertugas di lapangan dan menunjukkan cacat permanen yang dideritanya. Those who can, do. Those who can't, teach.

Pemikiran itu ditolak mentah-mentah oleh Mia Summerton, tetangga Frisco. Menurutnya mengajar bukanlah seperti apa yang dikatakan Frisco. Mengajar bagi Mia adalah cara untuk membentuk masa depan. Those who are taught, do. Those who teach, shape the future. Mia sendiri guru di sebuah sekolah menengah atas di kota mereka. Kehadirannya tak hanya sebagai tetangga namun juga membantu mengasuh Tasya meski Frisco menolak mentah-mentah bantuan Mia.

Keadaan makin runyam saat ternyata kakak Frisco terlibat masalah dengan seorang mafia. Tasha dan Mia menjadi korban. Mereka diculik.Dititik inilah Frisco harus memutuskan keselamatan mereka sekaligus masa depannya. Memilih menyelesaikan urusan dengan menghubungi polisi dan membiarkan mereka melakukan tugasnya. Atau meminta bantuan anggota timnya yang dulu untuk membebaskan Mia dan Tasya walaupun rasanya sakit melihat mereka bisa terjun ke lapangan dan bergerak bebas. Sekaligus menerima tawaran Joe Cat sebagai instruktur.

Saya suka cerita Frisco. Emosinya sebagai tentara aktif yang kemudian terluka dan cacat seumur hidupnya cukup terasa. Namun aksi para Navy SEALs di buku ini kurang banyak, hanya pada menjelang akhir cerita yang lebih terasa emosionalnya daripada aksinya. Buku ini juga telah diterjemahkan oleh Gramedia Pustaka Utama di tahun 2007.





@ Halmahera
02072013

Monday, 17 June 2013

#92 Tall, Dark, and Dangerous #2 - Forever Blue by Suzanne Brockmann

Judul : Forever Blue
Serial : Tall, Dark, & Dangerous #2
Penulis : Suzanne Brockmann
Penerbit : Silhouette Books, Agustus 2007
Tebal : 256 halaman (ebook)
Genre : Romantic Suspense
ISBN : 9781426804854

Sinopsis

Blue McCoy was once the hero of Lucy Tait’s teenaged dreams—quiet, dark and dangerous. After high school he left Hatboro Creek, South Carolina, to join the military. Years later, now a Navy SEAL, Blue was a man who embodied all of Lucy’s fantasies.

Now Blue is back in town, and Lucy is not the person he remembered. She’s a no-nonsense police officer—and a woman Blue can’t take his eyes off. But then Blue is accused of murder. And Lucy is assigned his case. Now their brief affair has become part of an extensive investigation, where what’s at stake is critical—Blue’s future...and maybe Lucy’s heart. Is her hero still the man she remembered?

Review

Carter "Blue" McCoy kembali pulang ke Hatboro Creek, South Carolina untuk menghadiri pernikahan saudara tirinya Gerry McCoy dengan pacar Blue waktu SMU, Jenny Lee Beaumont. Kepulangan Blue menimbulkan spekulasi di masyarakat Hatboro Creek. Apakah dia bakal diam saja sewaktu Gerry dan Jenny menikah atau malah membuat keributan? Yang pasti di hari pertama Blue kembali, dia bertemu dengan Lucy Tait. Junior Blue waktu SMA yang Blue ingat karena sifat pemberani dan pantang menyerahnya.

Lucy sekarang sudah menjadi anggota polisi di Hatboro Creek. Dia memang tumbuh dewasa, tapi dia masih punya perasaan khusus pada Blue yang disimpannya sejak remaja. Ketika Blue kembali ke Hatboro Creek, itu merupakan kesempatan Lucy untuk mendekati Blue karena dulu kesempatan itu tak pernah ada. Blue selalu bersama Jenny.

Pernikahan Gerry dan Jenny tak pernah terjadi. Gerry ditemukan meninggal dengan luka tusuk dihari pernikahannya. Satu-satunya orang yang paling dicurigai adalah Blue. Karena Blue punya banyak motif untuk membunuh Gerry. Lucy berhasil menjadikan Blue tahanan rumah dengan syarat Blue harus tinggal dirumahnya. Mereka bekerja sama mencari bukti untuk memecahkan kasus Blue. Kebersamaan mereka membuat Blue tahu jika dulu Lucy sempat jatuh cinta padanya. Hanya saja dia tidak tahu cinta itu masih bertahan hingga saat ini.

Bukti baru ditemukan. Ditambah dengan kemampuan bela diri dengan tangan kosong yang wajib dikuasai Blue sebagai seorang anggota Navy SEALs membuat semua bukti-bukti itu memberatkan Blue. Blue dipenjara dan tak dapat meminta tolong ke siapa pun karena ia tidak pernah berhasil menghubungi markas Navy SEALs untuk meminta bantuan. Hanya Lucy yang bersedia dan bisa membantunya. Sayang, ketika Blue berhasil bebas, dirinya malah pergi ke tempat Jenny Lee Beaumont.

Seri kedua Tall, Dark, & Dangerous seru!! Saya lebih suka pada tokoh Blue yang pendiam daripada Joe yang agak playboy. Jalan ceritanya pun lebih seru. Seri kedua ini juga telah diterjemahkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2005.




@ Halmahera

04062013

Tuesday, 11 June 2013

#90 Tall, Dark & Dangerous #1 - Prince Joe by Suzanne Brockmann

Judul : Prince Joe
Serial : Tall, Dark, & Dangerous #1
Penulis : Suzanne Brockmann
Penerbit : Silhouette Books, Agustus 2007
Tebal : 256 halaman (ebook)
Genre : Romantic Suspence
ISBN : 9781426804847











Sinopsis
Veronica St. John is facing the challenge of a lifetime. The media consultant has two days to teach a rugged Navy SEAL to impersonate a European prince who has been targeted by terrorists. It’s a tough assignment, but Veronica is sure she’s up to the task—until she actually meets Joe.

Despite his physical resemblance to the handsome prince, Lieutenant Joe Catalanotto is nothing like the stuffy aristocrat. Everything about the combat-hardened Navy SEAL—from the arrogant gleam in his eyes and streetwise attitude to the New York accent—says regular guy, not royalty. One conversation and Veronica knows nothing could turn this military man into nobility. Joe, on the other hand, is confident he’s got what it takes to complete his duty.

But neither of them expects their assignment to include falling in love....

Review 

Pangeran Tedric Cortere, putra mahkota Ustanzia melakukan kunjungan resmi ke Amerika Serikat untuk membicarakan investasi Amerika di negaranya. Ditengah kunjungan itu sekelompok teroris mencoba melakukan pembunuhan terhadap Pangeran Tedric. Nyawa Tedric terancam. Pilihannya hanya menyelesaikan kunjungan tersebut jauh lebih cepat dari yang direncanakan atau berusaha mencari pengganti dirinya.

Usul datang dari Pangeran Tedric sendiri. Tedric mengusulkan seorang anggota Navy SEALs yang pernah dijumpainya di Irak untuk menyamar sebagai dirinya. Menurut Tedric, si tentara amat sangat mirip dengannya. Walaupun kemiripan itu hanya sebatas wajah bukan tingkah laku. Disinilah peran Veronica St, John, konsultan media yang ikut dalam perjalanan Tedric untuk mengajari si tentara biasa agar bisa tampil menjadi seorang pangeran berdarah biru.

Tentara yang menurut Tedric seorang dari kelas rendahan itu adalah Letnan Joseph P. Catalanotto alias Joe. Joe bukan sembarang tentara. Ia seorang Navy SEALs, semacam tim elit pasukan khusus yang mampu beroperasi dimana pun baik di darat, laut, maupun udara yang menjadi nama pasukan tersebut (SEa, Air, Land). Joe hanya punya 3 hari untuk menjadi samaran sempurna Pangeran Tedric.

3 hari yang singkat ini sukses membuat Ronnie, panggilan spesial Joe untuk Veronica, stress dan menyerah. Joe sama sekali tidak peduli pada tata krama dan gaya berkelas Pangeran Tedric. Joe lebih peduli pada sistem pengamanan tim yang menjaga keamanan kunjungan tersebut. Menurut Joe, karena dirinya tidak dibayar untuk menyamar menjadi Pangeran Tedric yang bego itu maka ia harus yakin keamanan dirinya harus terjamin. Joe memang berkeberatan menggantikan Tedric karena ia dendam pada Tedric. Usaha penyelamatan Tedric di Irak dulu hampir saja gagal karena kebodohan Tedric yang membuat anggota Joe tertembak dan cacat permanen.

Hari kunjungan tiba. Ronnie pasrah karena Joe sama sekali tidak bisa diajari. Tapi tepat saat Ronnie meragukan Joe, saat itulah Joe tampil sempurna sebagai pengganti Pangeran Tedric. Ronnie lupa kalau Joe itu seorang anggota tim pasukan khusus yang harus mempunyai banyak keahlian khusus termasuk menyamar. Agar tak ketahuan saat harus menyelinap ke daerah musuh. Joe sukses mengelabui siapa saja yang ditemuinya disetiap kunjungan kenegaraan. Ronnie jatuh cinta pada Joe. Tapi Ronnie tidak bersedia bersama Joe sepanjang Joe masih aktif bertugas di Navy SEALs sementara bagi Joe Navy SEALs adalah hidupnya.

Suzanne Brockmann sukses membuat saya penasaran pada grup elit Navy SEALs yang sesungguhnya. Joe  adalah seri pertama dari sebelas seri Tall, Dark, and Dangerous yang sempat diterjemahkan oleh Gramedia Pustaka Utama namun berhenti hingga seri ke sembilan.



@ Halmahera
03062013
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...