Tuesday 31 March 2015

#197 The Maze Runner #1 - The Maze Runner by James Dashner


Judul : The Maze Runner
Sub Judul : -
Serial : The Maze Runner #1
Penulis : James Dashner
Penerbit : Mizan Fantasi
Tahun Terbit : Agustus 2014 (pertama kali terbit pada Oktober 2009)
Tebal : 488
ISBN : 9789794338483
Genre : Young Adult, Dystopia

Format : paperback movie tie-in edition
Status : punya sendiri
Lokasi Cerita : -

Periode Baca : 31/01/2015 - 03/02/2015
Rating : 4/5

Blurb : Setiap hari mereka harus berlari. Menyusuri lorong Maze yang berkelok-kelok di luar dinding Glade, tempat mereka tinggal, hingga senja tiba. Dan, ketika kegelapan turun, para pelari harus sudah ada di dalam Glade. Ya, pada saat itulah Griever, monster buas dan ganas, tak segan menerkam siapa saja yang masih berkeliaran di dalam Maze.

Mereka bukan sekadar berlari. Itu cara mereka bertahan hidup. Dengan berlari mereka berharap menemukan jalan keluar dari tempat terkutuk itu. Keluar untuk kembali pulang menjumpai keluarga mereka. Namun, lintasan Maze selalu berubah-ubah dari hari ke hari. Rasanya, mustahil bisa keluar dari tempat itu.

Suatu hari pintu batu pelindung mereka tak lagi turun menutup. Griever-griever itu bisa menyeruduk masuk kapan saja. Setiap hari, satu anak dibawa pergi dan lenyap. Satu-satunya jalan adalah bergegas keluar dari tempat itu. Beranikah para pelari berlari keluar dengan nyawa sebagai taruhannya? Atau, akankah justru lebih baik tetap berada di dalam menanti pencabut nyawa sambil berharap mukjizat datang tiba-tiba?


Review

Thomas terbangun di dalam sebuah kotak raksasa. Di sekelilingnya banyak anak laki-laki seumuran bahkan lebih tua darinya mengerubungi Thomas. Salah satu anak tertua memperkenalkan dirinya sebagi Alby, pemimpin temoat yang disebut Glade tersebut. Menurut penuturan Alby berserta Newt, wakil Alby, mereka berada di Glade yang berbentuk seperti maze yang berkelok-kelok. Para penghuninya disebut Glader. 

Setiap orang di Glade memiliki tugas tertentu di Glade demi berlangsungnya ketenangan dan kenyamanan hidup di Glade. Mereka semua tidak pernah tahu bagaimana mereka bisa berada di tempat tersebut dan kapan mereka akan keluar dari Glade. Ada banyak tugas tersedia di Glade. Tugas memasak, berkebun, bersih-bersih, bahkan ada yang bertugas untuk mencari jalan keluar dari maze yang berkelok-kelok. Mereka disebut Pelari atau Runners. Untuk memudahkan pengkordinasian pekerjaan, setiap tim kerja dipimpin oleh seorang Ketua atau Keeper. Diantaranya :
  • Minho: Keeper of the Runners
  • Winston: Keeper of the Slicers
  • Frypan: Keeper of the Cooks
  • Zart: Keeper of the Track-hoes
  • Gally: Keeper of the Builders
  • Clint: Keeper of the Med-jacks

Thomas dengan cepat berteman di Glade. Baik dengan Frypan, Minho, Newt, Alby, bahkan dengan Chuck, anak laki-laki berusia 12 tahun yang datang hanya beberapa minggu sebelum Thomas. Thomas sendiri tertarik menjadi pelari, tapi sebelum ikut bergabung dengan para pelari lainnya ia harus pernah bekerja di setiap tim kerja agar diketahui dimana letak kemampuannya. Tapi Thomas mengalami selisih paham dengan Gally, yang dinilainya arogan dan biang masalah.

Berlari di dalam maze bukan tanpa resiko. Ada makhluk bernama Griever yang siap menghabisi nyawa siapa yang masih berada di maze ketika malam tiba. Termasuk Thomas dan Minho yang berusaha menyelamatkan nyawa seorang Glader di maze. Tapi petualangan menegangkan Minho dan Thomas justru membawa hasil tak terduga. Mereka berhasil mengetahui dimana sarang Griever berada dan bagaimana membasminya. 

Sekian waktu setelah kedatangan Thomas, Kotak kembali mengirim seorang Glader baru. Hanya saja kali ini isinya bukan barang dan anak laki-laki seperti biasa melainkan seorang anak perempuan bernama Teresa yang langsung mengenali Thomas ketika ia sadar. Anehnya Thomas dan Teresa mampu berkomunikasi secara telepati. Teresa juga orang terakhir yang dikirmkan Kotak dan para Kreator kepada mereka.

Suatu malam pintu maze tidak tertutup. Kegaduhan timbul karena Griever justru mendatangi Glade dan menyerang mereka. Semua harus mampu menyelamatkan diri dengan berlari de dalam maze menuju sarang Griever agar bisa bertemu dengan jalan keluar yang bertahun-tahun telah mereka cari namun tidak berhasil ditemukan. Tapi ketika mereka berhasil menemukan jalan keluar, kejutan lain justru menunggu mereka yang sangat tidak siap dengan kejutan tersebut.

My Thought

The Maze Runner adalah pembuka dari trilogi The Maze Runner yang bagi saya sangat sayang dilewatkan begitu saja. Yah.. meski pada awalnya saya sempat skeptis pada serial ini dan membaca serial ini juga karena saya penasaran pada filmnya. Tapi ketika sudah membaca bukunya saya justru tidak sabar melanjutkan ke buku kedua dan ketiga. Tentu saja karena bukunya jauh lebih keren daripada filmnya.

Sejak halaman pertama buku ini pembaca sudah disuguhi kekalutan Thomas yang terbangun di dalam Kotak. Dan kekalutan beserta ketegangan itu terus berlanjut hingga menjelang halaman-halaman terakhir buku. Bahkan di halaman-halaman terakhir buku pun pembaca masih disuguhi pertanyaan-pertanyaan tentang kelanjutan nasib Thomas, Minho, Newt dan para Glader lainnya.  

Karakter-karakter dalam The Maze Runner pun terasa kuat. Sangat sesuai dengan kondisi mereka yang terbangun dalam Kotak dan tak berhasil mengingat apa pun tentang diri sendiri serta harus bertahan hidup di tengah pertanyaan kapan berhasil menemukan jalan keluar dari Glade. Bahkan untuk seorang Chuck yang berumur 12 tahun pun ia tampil tak menye-menye. Tapi kuat sebagaimana seharusnya anak laki-laki. Teresa sebagai satu-satunya cewek di buku ini pun tampil sama kuat dan sama hebatnya seperti karakter para cowok. Karakter favorit saya di buku ini adalah Minho, Keeper of the Runners. Dia pintar, sinis dengan segala ucapan yang keluar dari mulutnya dilakukan tanpa mikir orang bakal sakit hati atau nggak, berkemauan kuat, dan yang paling penting adalah memiliki rasa setia kawan yang tinggi. 

Sebagaimana yang diketahui, The Maze Runner telah diangkat ke layar lebar pada tahun 2014 yang lalu dengan disutradarai oleh Wes Ball dan dibintangi oleh Dylan O'Brien (Thomas), Thomas Brodie-Sangster (Newt), Ki Hong Lee (Minho), Kaya Scodelario (Teresa), Blake Cooper (Chuck), Will Poulter (Gally), Aml Ameen (Alby). Dalam adaptasinya ke film, sang penulis naskah Noah Oppenheim dan Grant Pierce Myers mampu mengangkat aspek-aspek dalam buku The Maze Runner secara utuh. Sehingga sensasi yang dirasakan saat menonton film dan membaca bukunya sama menegangkannya meski buat saya pribadi jauh lebih keren bukunya. 

Bahkan para penulis skenario tidak menyelipkan adegan-adegan romantis antara Thomas dan Teresa yang lazimnya terdapat di dalam film YA hanya untuk menambah daya tarik film. Pemilihan para aktor dan aktrisnya pun sangat sesuai. Tepat sesuai antara umur di buku dengan "usia tampang" para aktor. Usia tampang ya, bukan usia sesungguhnya. Seperti Dylan O'Brien yang punya tampang lugu, kalem tapi juga ngotot dan pemberani. Atau Blake Cooper dengan tampang polosnya sesuai dengan perannya sebagai Chuck yang baru berumur 12 tahun. Nggak ketinggalan juga tatapan Ki Hong Lee cocok dengan sinisnya Minho.





@ Medan
28032015


4 comments:

  1. YES aku setuju pemilihan pemainnya oke. Meski jauh lebih bagus buku, tapi dag-dig-dugnya masih tetep dapet lah di film. Ada beberapa adegan yang nggak sesuai sih kayaknya. Aku juga bersyukur pihak film nggak ngasih bumbu romance or i'd puke he he he. Waktu pemain Teressa diumumin, i was one of the haters.

    ReplyDelete
  2. “Karakter-karakter dalam The Maze Runner pun terasa kuat.”

    Menurut saya karakter dalam novel fantasy memang lebih padat dan kuat dibandingkan genre lainnya. Terumata untuk konfliknya. Dan memang lebih keren baca bukunya dibandingkan nonton filmnya (Inisih menurut saya, karena beda orang, beda tipe juga) Beberapa kali saya menonton sebuah film yang diangkat dari sebuah novel, namun begitulah. Biasanya banyak adegan yang tidak ditampilkan, jadi saya sering merasa kecewa.

    ReplyDelete
  3. Idenya bisa dibilang cukup fresh dan masih baru. Apalagi adrenalin pasti akan dipompa jika membacanya. Wowow.. ternyata sudah diangkat ke layar lebar juga ya! Wah jadi makin penasaran nih, kira-kira asyik-kan nonton filmnya atau baca novelnya.

    ReplyDelete
  4. Apakah versi buku selalu lebih bagus dari versi film?
    Subyektif sih, tapi IMHO, aku setuju kalau The Maze Runner ini lebih keren versu bukunya padahal aku suka banget sama filmnya ahahah. Pas baca bukunya lebih kerasa aja serunya dan ketegangannya. Semoga aku bisa secepatnya baca buku kedua. Masih penasaran siapa WCKD sebenarnya, alasan-alasan mereka membangun Maze, dan wabah seperti apa yang telah menyerang umat manusia.

    ReplyDelete

Terima kasih telah berkomentar. Komentar sengaja dimoderasi untuk menghindari spam.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...