Sunday, 5 April 2015

PAWR - If I Stay | Movie Review


Ekranisasi secara umum dapat diterjemahkan sebagai pengadaptasian karya tulis ke dalam film atau serial televisi. Nah... tema tersebut akan dibahas oleh grup Romance di hari ke lima Playing Around With Romance. Dari sekian banyak hasil adaptasi buku ke dalam layar lebar, saya mengambil satu judul film yang karakter utama cowok-nya sempat menjadi Book Boyfriends cewek-cewek BBI beberapa tahun yang lalu.


Judul : If I Stay
Pemain : Chloe Grace Moretz, Jamie Blackley, Liana Liberato
Durasi : 107 menit
Sutradara : R.J. Cutler
Produser : DiNovi Pictures
Penulis Naskah : Shauna Cross
Adaptasi Dari : If I Stay - Gayle Foreman (klik link untuk membaca review)

Review

Mia Hall (Chloe Grace Moretz) remaja berusia 17 tahun yang terlahir dari kedua orang tua yang sama-sama menyukai musik. Bahkan sang ayah, yang guru SMP duunya adalah seorang drummer grup band rock terkenal di kota mereka, Portland Oregon. Kehidupan Mia sudah sangat sempurna. Ia memiliki Denny Hall (Joshua Leonard) dan Kat Hall (Mireile Enos) orangtua yang sangat bangga pada dirinya, adik laki-laki Teddy (Jacob Davies) yang sama-sama menyukai musik seperti dirinya, sahabat sejati Kim (Liana Liberato) yang sangat setia, dan Adam (Jamie Blackley) pacar sekaligus vokalis grup band yang mulai dilirik label rekaman yang populer di kota mereka.

Suatu pagi, ketika semua sekolah di Portland diliburkan karena badai salju, Mia beserta Dad, Mom, dan Deny pergi melihat Henry dan Willow, teman lama di band Dad, karena mereka baru saya memiliki bayi. Rencanaya setelah dari rumah pertanian Henry dan Willow mereka akan mampir di rumah Gran dan Gramps untuk makan malam. Tapi sebuah kecelakaan mengubah rencana Keluarga Hall dan memutar balik seratus delapan puluh derajat kehidupan Mia.


image source

Mia terbangun dari kecelakaan tersebut dengan perasaan asing. Ia melihat sendiri kegaduhan di tempat kejadian dan teriakan para kru ambulans untuk segera membawanya ke rumah sakit. Kondisi Mia kritis. Paru-parunya bocor, limpanya robek, kakinya patah dan ada perdarahan di otaknya. Di rumah sakit para dokter melakukan operasi selama berjam-jam untuk menyelamatkan nyawanya. Di saat itulah Mia merasa potongan-potongan kejadian dalam hidupnya berkelebat seiring kedatangan orang-orang yang dicintainya di ruang tunggu rumah sakit tersebut.

Mom dan Dad dinyatakan meninggal di tempat, sementara Teddy baru meninggal setelah bebrapa hari dirawat akibat perdarahan epidural di otaknya, sehingga praktis hanya dalam satu hari Mia menjadi yatim piatu. Suatu hal yang tak pernah dibayangkannya. Mudah saja bagi Mia untuk menyerah dan semua peralatan penunjang kehidupan yang dipasangkan ke tubuhnya di ICU akan berhenti bekerja seiring berhentinya detak jantung dan aliran nafas Mia. Tapi bagaimana jika Gramps, Kim bahkan Adam yang berselisih paham dengan Mia dan mereka dalam tahap "break" datang ke tempat tidurnya, berbicara padanya. Ada yang ikhlas melepas kepergiannya, namun ada juga yang memintanya untuk bertahan. Untuk tetap disini.

My Thought

image source
Sejujurnya saya bingung mau berkomentar apa tentang film ini. Tapi kita mulai dari pemilihan para pemainnya saja ya. Nggak banyak sih, hanya Mia dan Adam yang saya bahas.

Mia, saya sih nggak pernah punya bayangan tentang sosok Mia. Bagi saya siapa pun tidak masalah memerankan karakter Mia. Toh, dia itu nyaris seperti cewek-cewek yang biasa ditemui di dalam buku atau film. Adam, nah ini yang menjadi keberatan saya. Karakter Adam yang diperankan oleh Jamie Blackley. Meski semua lagu yang dinyanyikan Adam dalam film tersebut merupakan suara langsung Jamie tapi rasa merasa Jamie tidak begitu tepat memerankan Adam. Karakter Adam kurang misterius dan kurang rocker dibanding penuturan yang ada di buku. Dari deskripsi buku saya membayangkan Adam itu punya tato-tato kecil di tubuhnya, mukanya sedikit garang layaknya pemain band rock. 

Lazimnya ekranisasi, dalam If I Stay pun punya perbedaan dengan bukunya. Beberapa yang menurut saya cukup "fatal" diantaranya : 
  1. Nama Band. Di buku nama band Adam adalah "Shooting Star". Di film nama tersebut diganti menjadi "Willamette Stone". Gak ngerti kenapa harus diganti, padahal nama "Shooting Star" itu jauh lebih gampang diucapkan.
  2. Asal Cello. Di buku cello pertama Mia didapatnya sebagai hadiah dari kedua orangtuanya karena sukses melaksanakan resital pertamanya. Di film Dad menjual peralatan drum lamanya dan membeli cello untuk Mia. Ya... dalam film memang menjual benda kesayangan lebih terasa sentimental dari pada dibuat sebagaimana seharusnya Mia mendapat cello pertamanya.

Sebenarnya ada banyak lagi perbedaan antara buku dan film. Tapi buat saya kedua hal itu memegang peranan penting dalam cerita. Untuk urusan soundtrack sih saya suka pada lagu-lagunya. Dan yang jadi favorit saya adalah lagu yang dimainkan Adam bersama Mia di acara malam api unggun di rumah Keluarga Hall. Lagu yang berjudul "Today". Dimainkan secara akustik dalam setting yang cukup romantis sih menurut saya.

Today is the greatest
Day I've ever known
Can't live for tomorrow,
Tomorrow's much too long
I'll burn my eyes out
Before I get out

I wanted more
Than life could ever grant me
Bored by the chore
Of saving face

Today is the greatest
Day I've ever known
Can't wait for tomorrow,
I might not have that long
I'll tear my heart out
Before I get out

Today is the greatest
Today is the greatest... Day
Today is the greatest... Day
That I... Have Ever... Known







@ Medan
05042015


9 comments:

  1. Aku suka lagu-lagunya, udah donlod, tapi belum nonton pelemnya :P

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha... nonton dong Phie. Aku penasaran sama pendapatmu tentang yang meranin Adam Wilde.

      Delete
  2. Belum nontonn.. mungkin bisa jadi wishlist kali ya ? Btw aku kurang sregg sih sama bukunya.. entah kenapa.. xD.. jadi nggak gt minat nntn filmnya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Udah baca yang Where She Went viona? Disitu emosinya lebih kuat dibanding If I Stay.

      Delete
    2. Aku setuju, Kak.. Where She Went ini lebih berasa frustasinya si Adam

      Delete
  3. argh, pengen nonton filmnya *brb donlot*

    ReplyDelete
  4. belom nntn huhuhum padahal udah punya :D

    ReplyDelete
  5. If I Stay! Ini cover terjemahannya keren bingit. Udah lama pengen baca. Terlebih karena nama Gayle Forman udah gak asing lagi ditelinga aku. Tapi agak ragu juga sih. Soalnya gak semua romance bisa aku terima. Apalagi yang kisahnya menye-menye. Jauh jauh lah XD Beberapa teman udah baca dan ngomporin juga. Tapi sampe sekarang belum kesampean baca.

    Poster filmnya keren. Ngingetin aku sama cover buku apa gitu lupa yang ada wanted wanted pokoknya. Tapi karena yang main Chloe, aku mikir berkali-kali buat nonton filmnya. Sejak liat dia main di Carrie, aku suka takut kalau liat Chloe XD

    ReplyDelete
  6. Sejujurnya aku juga kecewa nih sama pemeran Adam. Berasa kurang greget jadi Adam. Belum lagi kuranf terasa chemistry dengan Mia. Tapi, soundtarcknya memang easy listening

    ReplyDelete

Terima kasih telah berkomentar. Komentar sengaja dimoderasi untuk menghindari spam.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...