Wednesday 3 May 2017

Diary Ng Panget (Diary Of An Ugly) | Movie Review

Judul : Diary Ng Panget aka. Diary Of An Ugly
Pemain : Nadine Lustre, James Reid, Yassi Pressman, Andre Paras, AJ Muhlach, Gaby Concepcion
Durasi : 110 menit
Sutradara : Andoy Ranay
Produser : Veronique del Rosario-Corpus, Marianne Oandasan
Penulis Naskah : Mel Mendoza-Del Rosario
Adaptasi Dari : Diary Ng Panget - Denny R. aka. HaveYouSeenThisGirl

Synopsis

Eya Rodriguez (Nadine Lustre) adalah seorang remaja yatim piatu yang tinggal bersama bibinya dan mendapat beasiswa di Willford Academy, kampus favorit dengan bahasa mayoritas Inggris dan orang-orang berkulit putih. Willford Academy ini semacam sekolah elit gitu deh. Kehadiran Eya sangat "tidak cocok" di Willford Academy karena ia anak beasiswa dan mukanya yang penuh jerawat.

Tapi dibalik mukanya yang penuh jerawat itu Eya adalah sosok gadis normal yang senang menulis di buku hariannya. Di Willford Academy Eya berkenalan dengan seorang gadis keturunan Inggris yang menetap di Filipina bernama Lory (Yassi Pressman) yang naksir berat pada cowok yang menjadi idola cewek-cewek di Willford Academy bernama Cross Stanford (James Reid). Selain itu Eya juga berkenalan dengan seorang cowok berkacamata bernama Chad (Andre Paras) yang diam-diam naksir setengah mati pada Lory.

Karena membutuhkan uang untuk biaya hidupnya sehari-hari, Eya mencoba melamar pekerjaan part time. Dan ia berakhir menjadi pembantu pribadi Cross dengan bayaran gaji pokok 25,000 Peso per bulan. Namun bekerja pada Cross adalah siksaan buat Eya karena Cross merupakan cowok paling menyebalkan sedunia. Ia bertingkah sesuka hatinya, berbicara kasar pada siapa saja termasuk pada ayahnya, dan yang paling aneh dia punya boneka kesayangan yang sering dibawanya tidur.


Selain menjadi pembantu pribadi Cross yang berarti mengurus segala keperluan Cross, memastikan Cross masuk ke kelas tepat waktu, Eya juga punya misi pribadi. Memuluskan rencana Lory untuk dekat pada Cross tapi di saat bersamaan ia tidak tega melihat Chad terus-terusan memendam perasaan pada Lory. Namun Ian (AJ Muhlach) sahabat Chad sejak jaman TK punya pendapat berbeda. Ia merasa Cross lebih tepat untuk Eya dan untuk membuat Cross menyadari kehadiran Eya, Ian memberikan Eya paket perawatan kulit agar wajah Eya mulus dan bisa tampil cantik.

The Reason I Watched This

Sebenarnya film ini sudah cukup lama sejak tearkhir kali saya menonton film ini. Dan bukan... saya bukan menonton film ini karena ikut euforia masyarakat Indonesia yang sedang tergila-gila pada pasangan Jadine (James - Nadine). Saya tergerak mendownload film ini setelah kehabisan ide untuk mendownload drama Korea yang saya inginkan tapi sayang link downloadnya sudah expired. Dari sinopsisnya saja kita sudah dapat menduga kalau film ini merupakan retelling dari dongeng terkenal Beauty And The Beast. Hanya saja posisi si cantik dan si buruk rupanya menjadi terbalik.

Storyline / Plot

Film ini dikemas dengan ringan dan penuh adegan yang bikin ngakak. Karena saya belum pernah membaca buku yang kemudian diadaptasi menjadi film ini jadi saya tidak bisa menemukan perbedaan antara buku dan filmnya. Walaupun dari beberapa review yang saya baca film ini banyak menuai kritikan karena sangat berbeda antara film dan buku.

Aku suka pada kepercayaan diri Eya yang nggak gampang di-bully sama Cross dan para cewek penggemar Cross. Dan dia tuh nyadar banget akan dirinya yang nggak cantik sehingga nggak pernah tampil kecentilan dimana-mana tapi pada saat bersamaan dia tampil dengan penuh percaya diri. Adegan favorit saya sih waktu Eya dan Cross di pemakaman dan mereka kehujanan.

Acting / Cast

Karena James Reid dan Nadine Lustre sudah sering berakting bersama jadi chemistry keduanya tidak perlu diragukan lagi. Chemistry diantara mereka dengan para pemain yang lain juga dapat banget sehingga menghasilkan film yang apik. Tokoh favorit saya di film ini justru Ian. Ganteng, baik dan punya aura tersendiri. Pengen deh Ian tuh dibuatkan film sendiri tentang pencarian cintanya, karena dia kan udah ngebantuin sahabatnya untuk ngedapetin cewek yang paling tepat buat si sahabat.

The Ending

Saya suka pada endingnya. Meski agak terkesan lebay dan menye-menye tapi romantis. Dan perjuangan Cross untuk membuat Eya percaya kalau dia benaran jatuh cinta pada Eya itu pokoknya bikin baper deh.

My Impressions (How Did It Affect Me)

Saya suka pada film ini karena berbeda banget dengan film remaja Indonesia. Kalau film Indonesia itu menampilkan banget hedonisme maka di film ini meski para pemerannya berpakaian mewah tapi nggak ada adegan dugem atau pamer mobil mewah meski dikatakan Chad punya mobil Ferrari sebagai kendaraannya pergi sekolah. Tapi kemewahan itu hanya sebatas itu sih. Bahkan untuk Cross yang katanya kaya banget malah ia punya pekerjaan sampingan sebagai foto model dan punya supir pribadi.

Eya juga ditampilkan sewajarnya. Mukanya jerawatan tapi dia nggak jadi cewek tertindas atau kuper atau kutu buku ala-ala sinetron Indonesia. Transformasi cantiknya Eya juga "nggak sempurna", jerawatnya masih muncul di wajah cuma dengan porsi yang lebih sedikit. Gaya berpakaiannya juga masih seperti sebelumnya.

The Reason You Must Watched This

Kalau kamu penggemar berat pasangan Jadine ini, kalau kamu ingin membaca retelling Beauty And The Beast yang dikemas secara berbeda, atau kalau kamu ingin mencari film remaja yang ringan dan bikin baper, kamu wajib menonton film ini.

Trailer Diary Ng Panget




1 comment:

  1. Wah seru nih, nonton ahhhh, ak blm pernah nonton film dari, eh Thailand ya? Lupaaaaa 😀

    ReplyDelete

Terima kasih telah berkomentar. Komentar sengaja dimoderasi untuk menghindari spam.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...